DEPOK, KOMPAS.com - Ada 33 pelajar di sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Depok, Jawa Barat yang terinfeksi virus hepatitis A dalam kurun waktu Desember 2018 hingga Januari 2019.
Virus hepatitis A biasanya menular ke orang yang mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi feses orang lain yang terinfeksi virus HAV.
Penularan bahkan bisa terjadi meski makanan yang dikonsumsinya dalam jumlah kecil.
Petugas Bidang Tata Usaha atau TU di SDN Mekarjaya 30, Bagus, mengatakan, ada 10 siswa di sekolah itu yang terkena virus hepatitis A.
“Memang benar ada yang kena hepatitis tetapi enggak bersamaan, jadi bukan serentak. Ada 10 orang yang kena kalau dari SD kami,” ucap Bagus di SDN Mekarjaya 30, Sukmajaya, Depok, Senin (28/1/2019).
Baca juga: Kali Pertama, Pria Hongkong Terinfeksi Strain Hepatitis E Tikus
Bagus mengatakan, sampel jajanan di SDN Mekarjaya 12 dan SDN Mekarjaya 30 sudah dibawa oleh Dinas Kesehatan Kota Depok untuk dicek di laboratorium.
Sementara itu, guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SDN Sukamaju 6, Cicih, mengatakan, penyakit kuning tersebut telah menyerang anak muridnya sejak tahun ajaran baru dimulai pada awal Januari 2019.
Cicih belum dapat memastikan dari mana asal virus hepatitis A yang membuat sembilan muridnya harus dirawat inap di rumah sakit itu.
"Dinkes Depok sudah ambil sampel jajanan pedagang dekat sekolah di dua sekolah SDN Sukamaju 6 dan SDN Sukamaju 9,” kata Cicih.
Baca juga: Terima Organ Donor, Lima Pasien Terinfeksi Hepatitis E
Hal ini pun ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan Depok Mohammad Thamrin.
Ia mengatakan, Dinas Pendidikan Depok telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Depok untuk memeriksa sejumlah jajanan dari sekolah-sekolah yang muridnya terjangkit virus hepatitis A.
“Iya Dinkes sudah turun ke sana mempelajari apakah penyebab anak-anak murid sekolahan sakit hepatitis A dari jajanan atau penularan dari anak itu sendiri. Nanti kita tunggu hasilnya seperti apa,” ucap Thamrin.
Ia juga mengimbau para orangtua untuk membawakan anaknya makanan atau bekal dari rumah.