JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kesalahan tata ruang menjadi penyebab adanya perbedaan kondisi kawasan Thamrin dengan Tanjung Priok.
Anies menyampaikan itu menanggapi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyebut Jalan MH Thamrin seperti di Singapura, sementara Tanjung Priok seperti Bangladesh.
Anies menyebut pernyataan Kalla merupakan sebuah fakta dan bukan kritik.
Baca juga: Wapres Kalla: Thamrin seperti di Singapura, tapi di Priok seperti di Bangladesh
"Ini fakta. Faktanya, kita selama ini tidak melaksanakan tata ruang dengan serius, dengan target-target yang jelas, efeknya ada ketimpangan, ada daerah maju dan ada daerah (kumuh)," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).
Anies menyampaikan, perencanaan tata ruang yang salah di suatu wilayah akan berimbas pada tidak adanya investasi di wilayah tersebut.
Akibatnya, kegiatan perekonomian pun tidak berjalan di wilayah tersebut.
Jika kesalahan tata ruang wilayah diubah, investasi akan masuk dan kawasan tersebut akan menjadi maju.
Baca juga: Wapres Kalla Sebut Butuh Waktu 10 Tahun Benahi Kemacetan dan Kekumuhan Jakarta
Perbedaan rencana tata ruang di Thamrin dan Tanjung Priok itulah yang perbedaan menonjol di kedua wilayah tersebut.
"Thamrin City dan Grand Indonesia dulunya permukiman semua, bukan? Apa yang terjadi, dalam rencana tata ruang, dilakukan perubahan, kemudian terjadi investasi," kata Anies.
Wapres Kalla sebelumnya menyampaikan soal tata kota yang ideal. Dia mencontohkan kondisi jalanan di Jalan MH Thamrin dan di belakangnya yang berbeda 180 derajat.
Baca juga: Wapres Kalla Sebut Akan Ada Instansi Baru yang Mengatur Transportasi Jabodetabek
"Ini Jakarta kalau kita ada di Jalan Thamrin itu seperti di Singapura, tetapi kalau kita di belakangnya, itu Tanjung Priok seperti Bangladesh," ujar Kalla.
Kalla mengatakan, semestinya Indonesia menganut sistem tata wilayah yang benar di mana masyarakat menengah ke bawah tinggal di pusat kota, sedangkan masyarakat menengah ke atas tinggal di luar kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.