JAKARTA, KOMPAS.com - Sumi (60) tampak menyeberangi rel kereta api dengan sebakul sayuran di punggungnya.
Dengan membawa sebuah payung berwarna biru dongker, ia tampak berhati-hati melangkah di besi-besi rel di Jalan Bendi Besar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ia terlihat berjalan memasuki gang-gang sempit permukiman penduduk sambil berseru, "sayur... sayur...".
Ia menawarkan sayur kepada tiap orang yang ditemuinya di gang tersebut.
Baca juga: Tersambar Kereta Api, Pedagang Sayur Terlempar ke Sungai dan Hilang
"Setiap hari sudah 50 tahun dagang ginian (sayur), dulu sih di Praja Tanah Kusir waktu masih muda, waktu masih umur 17 tahun," ujar Sumi kepada Kompas.com setelah meletakan bakul sayur yang di panggulnya.
Terlihat berbagai jenis sayuran hingga rempah-rempah memenuhi bakul yang terbuat dari rotan tersebut.
"Ada sawi, kol, seledri, daun bawang, cabe, bawah merah, bawang putih, macam-macam lihat saja," kata Sumi.
Bukan perkara mudah setiap hari harus memanggul bakl dipenuhi sayur-sayuran.
Baca juga: Dulu Pedagang Sayur, Sekarang Calon Insinyur
Ia mengaku pernah setengah bulan terbaring akibat darah tinggi yang dideritanya.
"(Sakit) darah tinggi. Biasa (tekanan darah) 130, eh tiba-tiba 155, klieng-klieng, tidur melulu kagak jualan," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.