JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti meminta warga memberantas jentik nyamuk penyebab DBD, Aedes aegypti, di lingkungan masing-masing. Salah satunya di dispenser air galon.
"Perindukan nyamuk itu di dalam dan luar rumah, kadang kalau di dalam rumah kan eggak kepikir, seperti disepnser tempat air galon, dan kulkas," kata Widyastuti di kantornya, Senin (28/1/2019).
Menurut Widyastuti, tempat penampung air di bawah kucuran air galon dispenser berpotensi jadi sarang jentik nyamuk. Begitu pula penampung air di belakang kulkas dan di bawah AC.
"Apalagi kalau warnanya gelap, nyamuk suka warna gelap," ujar dia.
Baca juga: Waspada, Demam Mendadak Salah Satu Gejala DBD
Sementara di luar rumah, perindukan di luar rumah muncul akibat pembuangan sampah yang tidak rapi. Widyastuti mencontohkan, penggunaan botol dan gelas plastik yang masih masif lalu dibuang begitu saja.
"Contoh di Jagakarsa, Pak Wali (Kota) menitipkan kepada camat dan lurah untuk membantu mengamankan lahan kosong," ujar Widyastuti.
Januari 2019 ini, kasus DBD paling menonjol terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Hingga 27 Januari 2019 malam, sudah ada 613 kasus. Sedangkan pada Februari dan Maret 2019, seluruh wilayah DKI Jakarta masuk dalam kategori waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.