JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, banyaknya pohon di Kecamatan Jagakarsa menjadi penyebab munculnya sarang jentik nyamuk aedes aegypti.
Oleh karena itu, kasus DBD di Jakarta paling banyak ditemukan di kecamatan tersebut.
"Di Jagakarsa, kemudian di Lenteng Agung yang relatif masih banyak pohonnya, itu penderita DBD tinggi sekali," ujar Marullah saat dihubungi, Selasa (29/1/2019).
Baca juga: Cegah Penularan DBD, Pahami Lima Fakta tentang Serangan Nyamuk
Marullah menyampaikan, genangan air bersih juga menjadi sarang jentik nyamuk pembawa virus dengue.
Dia menyebut genangan air bersih banyak ditemukan di Jagakarsa.
Sementara di wilayah lainnya, seperti Pasar Manggis, Marullah menyebut tidak ditemukan kasus DBD karena genangan yang ada adalah genangan air keruh.
Jentik nyamuk yang berkembang biak di genangan air keruh, kata dia, adalah jentik nyamuk biasa.
Baca juga: Ada 153 Kasus DBD di Jakarta Barat, Kalideres Paling Tinggi
"Daerah tengahan sedikit di selatan, kayak Pasar Manggis, kasusnya (DBD) nol. Di Lenteng Agung genangan airnya masih bening, masih bersih, di Pasar Manggis genangan airnya udah keruh," ujarnya.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengintensifkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Pemkot Jakarta Selatan juga mengimbau warga memperbanyak kegiatan juru pemantau jentik (jumantik) mandiri.
Baca juga: Cara Ini Diklaim Berantas Nyamuk DBD Tanpa Fogging dan Obat, Benarkah?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.