JAKARTA, KOMPAS.com - PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta melakukan uji coba kereta fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Rabu (30/1/2019) dengan mengundang sejumlah awak media.
Kegiatan uji coba diikuti beberapa jajaran direksi PT MRT Jakarta, di antaranya Direktur Utama William P Sabandar, Direktur Operasi dan Pemeliharaan Muhammad Effendi, dan Head Corporate Secretary Division Muhamad Kamaludin.
Kompas.com juga berkesempatan mengikuti uji coba yang dimulai dari Stasiun Bundaran HI pada pukul 13.50 WIB.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Dipatuhi Saat Ikut Rangkaian Uji Coba Kereta MRT
Sebelum masuk ke dalam stasiun, para pengunjung harus menggunakan alat pelindung diri (APD), mulai dari helm, rompi proyek, hingga sepatu boot.
Memasuki Stasiun Bundaran HI, proses pembangunan masih terlihat terus dilakukan.
Eskalator telah dipasang, namun para pengunjung hanya diizinkan turun menggunakan tangga.
Mesin untuk tapping kartu tampak masih terbungkus plastik.
Sebelum masuk ke dalam kereta, pemandu dari staf MRT Jakarta membagikan sebuah brosur yang berisi petunjuk dan tata cara naik kereta MRT.
Pemandu juga memberikan informasi terkait waktu keberangkatan dan kedatangan masing-masing kereta.
Para pengunjung dilarang melepas APD selama berada di dalam stasiun. Namun, para pengunjung harus melepas sepatu boot saat berada di dalam kereta.
Kompas.com hanya diizinkan mengakses dua dari enam gerbong kereta, yakni gerbong nomor 2 dan 3.
Saat kereta MRT datang pada pukul 14.00 WIB, pintu kereta otomatis terbuka bersamaan dengan screen door yang membatasi peron dan rel. Screen door itu terbuat dari kaca bening.
Para pengunjung hanya memiliki waktu tiga menit untuk masuk ke dalam kereta karena pintu kereta akan tertutup secara otomatis.
Memasuki kereta MRT, suasana dingin dengan suhu 25 derajat langsung terasa. Kursi-kursi kereta berwarna biru terbuat dari bahan fiber tanpa menggunakan bantalan.
Baca juga: PT MRT Sesalkan Influencer Foto Sambil Injak Kursi Kereta MRT
Kereta pun berjalan tepat pukul 14.03 WIB menuju Stasiun Lebak Bulus.
Kereta berhenti di 11 stasiun untuk mencapai stasiun pemberhentian terakhir.
Kompas.com tidak merasakan goncangan saat kereta berjalan sehingga dapat berdiri tanpa perlu berpengangan pada pegangan tangan yang disediakan.
Di dalam kereta, terdapat kursi prioritas bagi lansia, ibu membawa bayi, dan anak-anak dengan warna biru tua yang tersedia di ujung-ujung kereta.
Ada pula mesin informasi tentang stasiun selanjutnya yang akan dilewati dan lokasi terkini kereta. Mesin informasi itu berada di atas pintu kereta.
Kereta juga dilengkapi dengan voice over yang menginformasikan lokasi terkini kereta dan stasiun pemberhentian selanjutnya.
Ada pula papan informasi tentang rute evakuasi jika terjadi situasi darurat.
Hal menarik yang dirasakan adalah ketika kereta menanjak menuju Stasiun Sisingamangaraja dari Stasiun Senayan.
Seperti diketahui, Stasiun Senayan merupakan stasiun bawah tanah, sementara Stasiun Sisingamangaraja adalah stasiun layang.
Kompas.com merasakan pengalaman berada di stasiun bawah tanah dengan kondisi gelap, lalu naik menuju stasiun layang dengan paparan sinar matahari pada siang hari.
Kendati demikian, tak terasa goncangan saat kereta menanjak.
Ketika melintas di rel layang, tampak pemandangan suasana Jakarta Selatan yang sibuk.
Gedung-gedung perkantoran yang menjulang, kepadatan arus lalu lintas, dan gedung-gedung pusat perbelanjaan seperti Blok M Square memanjakan mata para penumpang.
Baca juga: Influencer Peraih Emas Asean Games Injak Kursi MRT, Ini Tanggapan Anies
Kereta melewati jalan berbelok dari Stasiun Cipete Raya menuju Stasiun Fatmawati yang berada di atas Jalan TB Simatupang.
Namun, penumpang juga tak merasakan goncangan saat kereta berbelok. Kereta juga berjalan sangat mulus tanpa disertai suara bising.
Kereta sampai di Stasiun Lebak Bulus tepat pukul 14.33 WIB. Artinya, waktu tempuh kereta tepat 30 menit.
Kereta berhenti selama 10 menit di Stasiun Lebak Bulus sebelum kembali menuju Stasiun Bundaran HI.
William menargetkan, MRT fase 1 dapat dioperasikan secara komersial pada pekan terakhir Maret 2019.
"Target kami untuk operasi komersial di rentang tanggal 24-31 Maret 2019," kata William.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.