JAKARTA, KOMPAS.com - Berita pengasuh mengaku membunuh bayi yang baru berusia 3 bulan di Depok menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
Selain itu, pernyataan Buni Yani yang mengaku akan ditahan pada Jumat (1/2/2019) juga menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Rabu (30/1/2019). Buni Yani merupakan terdakwa kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Berikut lima berita populer seputar Jabodetabek yang dirangkum Kompas.com.
Terdakwa kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Buni Yani mengaku dirinya akan dipenjara pada Jumat (1/2/2019) oleh Kejaksaan Negeri Depok.
"Dua hari yang lalu saya sudah mendapatkan panggilan dari Kejaksaan Negeri Depok akan dilakukan eksekusi. Saya masuk penjara tanggal 1 Februari, hari Jumat lusa," kata Buni Yani saat menghadiri acara "Aksi Solidaritas Ahmad Dhani", di DPP Gerindra, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/1/2019).
Ia mengatakan, kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap alias inkrah. Selain itu, ia juga mengaku sudah menerima salinan putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA).
Baca berita selengkapnya yang berjudul Buni Yani: Saya Masuk Penjara 1 Februari
Polresta Depok menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan M, bayi perempuan berusia tiga bulan di Perumahan Villa Santika, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Rabu (30/1/2019). Pra-rekonstruksi dimulai pukul 10.00 WIB.
Tersangka kasus ini, Lomrah (66, sebelumnya disebut Romlah), dihadirkan dalam pra-rekonstruksi tersebut. Lomrah merupakan pengasuh bayi M yang baru bekerja empat hari.
Apa alasan Lomrah tega membunuh bayi berusia 3 bulan? Baca selengkapnya dalam tautan ini.
Belum lama ini dunia maya tengah dihebohkan dengan unggahan video dan foto yang menampilkan deretan sepeda motor yang dijajar rapi di parkiran sekolah. Adapun unggahan ini di-post oleh salah satu pengguna Twitter bernama Tyara, @killerqweeennn pada Selasa (29/1/2019).
"Jadi tuh emang satpam sekolah gue sering banget parkirin motor beat deretan kaya gini, karena emang anak-anak sekolah gue banyak yang make motor beat. Tapi nggak cuma motor beat doang sih, kadang-kadang yang vespa sama yang moge juga suka dideritin kaya gini. Emang gabut parah woi satpam sekolah gue," tulis Tyara dalam twitnya.
Sontak unggahan ini menjadi viral. Bahkan, sekarang twit ini telah di-retweet sebanyak 16.171 kali dan telah disukai 10.268 pengguna Twitter lainnya.
Ingin tahu penjelasan satpam sekolah tersebut? Baca selengkapnya dalam tautan ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku saat ini menjadi konsultan di perusahaan keluarganya yang bernama PT Basuki Solusi Konsultindo.
"Saya ini jadi konsultan sekarang, kan, mau cari duit juga sekarang ini," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut di kawasan Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (30/1/2019).
Menurut Ahok, perusahaan tersebut kini dipimpin stafnya, Ima Mahdiah. Adapun Ima menjadi Direktur Utama PT Basuki Solusi Konsultindo.
Baca selengkapnya dalam berita berjudul Ahok: Sekarang Saya Jadi Konsultan
Setelah tabloid Indonesia Barokah beredar, kini beredar pula tabloid Pembawa Pesan. Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Puadi mengungkapkan, tabloid Pembawa Pesan belum lama dilaporkan beredar di Jakarta Selatan.
"Kronologinya dari hari Minggu kemarin, sore hari. Jadi ada kurir datang ke rumah, tabloid itu tiba-tiba dibagikan ke warga Cipedak, Jagakarsa," kata Puadi ketika dihubungi, Rabu (30/2/2019).
Menurut Puadi, tabloid itu memuat sosok Presiden Joko Widodo.
Baca selengkapnya dalam berita berjudul Setelah Tabloid "Indonesia Barokah", Kini Muncul Tabloid "Pembawa Pesan" di Jakarta Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.