Setiap pagi hingga siang hari, Slamet merapikan motor-motor tersebut seorang diri.
"Dulu kan Vespa, RX King. Ya saya sendirian, enggak ada yang bantu, tapi ya santai saja, kita ikhlas ngelakuinnya," ujar Slamet.
Slamet mengatakan, pernah sekali dia meminta bantuan seseorang untuk membantu merapikan kendaraan sekolah.
Namun, orang itu berlaku tidak jujur. Sejumlah barang yang tertinggal di sepeda motor diambil.
Hal itu yang membuat Slamet lebih senang bekerja sendiri.
Baca juga: Kasus Pitbull Serang Satpam, Pemilik Anjing Jadi Tersangka
Slamet mengatakan, ketika ada barang tertinggal di kendaraan, dia menulis pesan di secarik kertas bahwa barang pemilik kendaraan telah diamankan.
Kertas itu ditempelkan di sepeda motor.
"Jadi sekarang ini saya tulis di kertas, saya tempelkan di motor. Saya bilang 'barangnya sudah diamankan. Silakan temui Slamet'," ujar dia.
Slamet mengatakan, dia tidak pernah berharap untuk mendapatkan imbalan karena melakukan hal tersebut.
Slamet ikhlas melakukannya agar kerapian sekolah tetap terjaga.
Ketika ditanya soal gajinya, Slamet tiba-tiba tersenyum-senyum.
Slamet mengatakan, gajinya sebagai pegawai honorer sekitar Rp 1,25 juta per bulan. Namun, pembayaran gaji biasanya tidak tepat waktu.
Biasanya, Slamet baru mendapatkan gaji dua atau tiga bulan sekali.
Hal itu tentu saja menyulitkan perekonomian keluarganya. Slamet harus menafkahi istri dan tiga anaknya.
Anak pertama Slamet telah bekerja, sedangkan dua anaknya yang lain duduk di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Baca juga: Jerat Pidana bagi Pemilik yang Biarkan Anjingnya Serang Satpam
Usai bekerja sebagai satpam sekolah, Slamet bekerja sebagai pengemudi ojek online. Slamet bekerja mulai pukul 18.00 hingga 21.00.
"Kalau gajian bisa dua tiga bulan sekali, nunggu SMS (mobile banking) dari Bank Banten. Gaji saya Rp 1,25 juta, uang kontrakan Rp 1,7 juta, belum pulsa, listrik.
"Ya, ngojek lah habis magrib buat anak sekolah, buat jajan sekolah. Tapi meski begitu, Alhamdulillah, ketemu saja jalannya," ujar Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.