Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bekuk Muncikari yang Mempekerjakan Para Terapis di Bekasi

Kompas.com - 01/02/2019, 21:13 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang terapis dibekuk Satuan Polres Metro Bekasi lantaran kerap menjadi muncikari prostitusi di sebuah panti pijat daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana mengatakan, pelaku berinisial SN (28) kerap menawarkan jasa seks kepada pria yang datang ke panti pijatnya.

Eka menambahkan, pelaku juga mempekerjakan tiga temannya yang berinisial SA, SWS, dan MRS untuk melayani pelanggan di tempat bekerjanya itu.

"Modusnya tersangka kerja jadi terapis di wilayah Cikarang, dimintakan oleh pelanggannya mencarikan teman untuk melayani kebutuhan seks," kata Eka di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (1/2/2019).

Baca juga: Menyamar Jadi Konsumen, Polisi Tangkap 2 Muncikari Prostitusi Online

Pelaku juga kerap memerintahkan tiga temannya untuk melayani pelanggan di sebuah hotel daerah Kota Bekasi.

Polisi yang kerap mendapatkan informasi bahwa ada praktik prostitusi di panti pijat itu pun langsung melakukan penyelidikan.

Polisi kemudian meringkus SN yang hendak bertransaksi ditemani seorang temannya yang juga pelaku prostitusi di lobi salah satu hotel di Kota Bekasi.

"Kami juga tangkap dua teman lainnya di kamar hotel, mereka sedang melayani pelanggannya, langsung kami gerebek," tutur Eka.

Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 3,5 juta dan dua buah alat kontrasepsi.

Baca juga: Polisi Tangkap Muncikari Anak di Bawah Umur di Depok

Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 296 dan atau Pasal 506 KUHP tentang Tindak Pidana Perbuatan Cabul untuk Menguntungkan Diri Sendiri dengan ancaman hukuman satu tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com