Ia mengatakan, ada juga pelanggan yang menawar jasa Kong Muin hingga Rp 5.000.
Namun, tak sedikit pula yang biasa memberikan bonus kepada Kong Muin.
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Payung, Pelindung Hujan dari China
"Ada yang kasih jas hujan, makanan, roti. Ada juga yang sudah langganan, dia nelepon saya minta benerin payung, saya yang ke tempat dia," ucapnya.
Setiap melakukan pekerjaannya, Kong Muin hanya bermodalkan sepeda dan tas berisi peralatan servis payung seperti tang dan kawat.
Tak lupa, sehelai jas hujan juga selalu ditentengnya.
Kong Muin mengaku mempelajari teknik perbaikan payung dari sejumlah rekannya sesama tukang servis payung keliling.
Dahulu, ia biasa berpencar dengan rekan-rekannya tersebut.
Namun, kini Kong Muin mesti bekerja sorang diri lantaran rekan-rekannya telah lebih dahulu pergi meninggalkan dunia.
Baca juga: Ingat Lagi Bahaya Pakai Payung saat Naik Motor
Hal itu tidak melunturkan semangat Kong Muin.
Kendati usianya sudah tua, Kong Muin masih mampu mengelilingi Jakarta Utara.
Salah satu resepnya adalah minum jamu dan telur setengah matang setiap pagi sebelum bekerja.
Dalam menyusuri Jakarta Utara, Muin juga punya trik sendiri.
Baca juga: Merasakan Keberagaman dalam Festival Payung Indonesia 2018
Ia ogah berbagi jalan dengan truk-truk besar yang bisa membahayakan nyawanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan