"Dulu saya ke Muara Angke jalan kaki juga sanggup, namanya juga demi anak. Sekarang sudah capek, kuatnya naik sepeda saja, itu juga enggak sejauh dulu," ucap Kong Muin.
Kini, ia menghabiskan harinya berkeliling Jakarta Utara menggunakan sepeda.
Uang hasil servis payung digunakannya untuk membayar kontrakan yang dihuninya bersama istri dan seorang cucu.
Baca juga: Rahasia Promosi “Kumpulkan 10 Cap Dapat Payung Gratis”
Istri Kong Muin juga bekerja sebagai pedagang nasi uduk.
Berkat kerja keras keduanya, sang cucu dapat mengenyam pendidikan dan kini tengah duduk di kelas 6 sekolah dasar.
Adapun dua anak Kong Muin tinggal terpisah, yaitu di Rorotan dan Sukabumi, Jawa Barat.
Kakek empat cucu itu dititipi seorang cucu dari anaknya yang tinggal di Sukabumi.
Baca juga: Spot Foto Baru di Ancol, 25 Ribu Payung Terbang Menggantung
Bagi Kong Muin, pekerjaan servis payung adalah pilihan terakhir di tengah tuntutan hidup serta keterbatasan fisik dan ekonomi.
"Penginnya sih juga kerja kantoran, tetapi saya buta huruf, SD juga enggak lulus. Ya sudah, servis payung saja yang penting bisa makan," ucap dia tersenyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.