Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami-Istri Ditangkap Polisi Lantaran Ritual Cabul pada 2 Anaknya

Kompas.com - 07/02/2019, 21:08 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap suami-istri, Rusdi dan Indrawati karena diduga melakukan pencabulan pada dua anak perempuannya, KN (17) dan AA (23), di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Kompol Andi Sinjaya mengatakan, perbuatan cabul itu dilakukan dengan alasan menghilangkan apes yang menempel pada anaknya.

Pelaku percaya anaknya bernasib apes karena tubuhnya tengah dihuni roh halus.

“Jadi pasutri ini percaya perbuatan pecabulan tersebut dilakukan untuk menghilangkan roh halus yang ada di tubuh kedua anaknya. Ritual percabulan tersebut terkesan seperti dukun praktik,” ucap Andi kepada wartawan, Kamis (7/2/2019).

Baca juga: Cabuli Bocah 4 Tahun, Pemuda di Ende Ditangkap Polisi

Andi mengatakan, perbuatan cabul itu dilakukan pasutri pada dua anaknya dengan cara bergilir.

Dua orang tersebut pun mengaku sudah berkali-kali mencabuli anak-anaknya tersebut.

“Kakak beradik ini percaya saja karena peran ibu kandungnya, ibunya ini yang mengarahkan anaknya untuk melakukan ritual cabul tersebut," ucap Andi.

Rusdi merupakan ayah tiri korban, sedangkan Wati adalah ibu kandung korban yang sudah bercerai cukup lama dengan ayah kandung korban.

Ia mengatakan, dua orang (kakak-beradik) tersebut mengadukan perbuatan ibu kandung dan ayah tirinya ini ke ayah kandungnya.

Hingga pada akhirnya, ayah kandung korban melaporkan perbuatan pelaku ke polisi.

Baca juga: Psikolog Periksa Kejiwaan Guru Ngaji yang Cabuli 5 Anak

Dari laporan ayah kandung korban, pihak kepolisian langsung menelusuri dan menyelidiki kasus tersebut.

Setelah ditelusuri, pasutri tersebut ditangkap polisi di kediamannya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Dua orang tersebut kemudian dijerat Pasal 76 huruf e juncto Pasal 82 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Kita akan periksa psikologis kedua tersangka ini tentunya, teknisnya nanti penyidik yang melakukannya," kata Andi.

Sementara itu, tersangka Wati berdalih, dia melakukan ritual cabul yang diyakininya secara turun temurun ini karena kesal akan anaknya yang memiliki nasib sial.

Ia mengatakan, anak-anaknya tersebut memiliki kepribadian dan berkelakuan buruk.

"Tak ada buka praktik (perdukunan), keyakinannya seperti itu (melakukan ritual cabul bila mau buang sial), jadi biar enggak sial 7 turunan, buktinya tak ada yang benar sama sekali kelakuannya (anaknya)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com