JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menyiapkan program untuk memastikan setiap warganya mempunyai pelampung atau life jacket sebagai upaya mengantisipasi tsunami atau gelombang tinggi.
"Kita sedang memprogramkan bagaimana satu warga ini mendapatkan satu pelampung atau life jacket, minimal kalau ada tsunami kita ngambang dulu," kata Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi di Pelabuhan Kali Adem, Kamis (7/2/2019).
Baca juga: Kapal Antarpulau di Kepulauan Seribu Ditargetkan Tersedia pada 2020
Junaedi menyebut, setiap warga mesti mempunyai pelampung karena pulau-pulau di Kepulauan Seribu tidak mempunyai daratan yang cukup tinggi untuk menyelamatkan diri dari tingginya gelombang
Selain itu, Pemkab Kepulauan Seribu menyiapkan sistem peringatan dini yang dapat mendeteksi bencana 15-20 menit sebelum dampaknya dirasakan oleh masyarakat.
"Kita membangun warning system yang membuat warga bisa 15-20 menit berkemas-kemas untuk persiapan bila akan terjadi," ujar Juanedi.
Infrastruktur berupa breakwater atau pemecah ombak juga akan dipasang di setiap pulau resor dan pulau permukiman di Kepulauan Seribu.
Baca juga: Warga Kepulauan Seribu Keluhkan Tanggul 4 Meter di Kali Adem
Junaedi menyebut, jumlah wisatawan di Kepulauan Seribu menurun drastis dalam beberapa waktu terakhir setelah bencana tsunami di Selat Sunda pada Desember 2019.
Langkah-langkah di atas, kata Junaedi, merupakan salah satu cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa kegiatan wisata di Kepulauan Seribu terbilang aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.