JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerahan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melenceng dari target waktu yang telah ditentukan Partai Gerindra dan PKS.
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta dan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta mulanya berencana akan menetapkan dua nama cawagub pengganti Sandiaga Uno itu pada Minggu (10/2/2019) kemarin.
Baca juga: PKS Minta Gerindra Segera Teken Surat Berisi 2 Cawagub DKI Hasil Fit and Proper Test
"Direncanakan pada tanggal 10 Februari mendatang, para pimpinan partai politik, PKS dan Gerindra, sudah dapat menandatangani berkas penentuan cawagub," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir, Senin pekan lalu.
Kemudian, surat berisi dua nama cawagub itu akan diserahkan kepada Anies pada Senin ini. Namun, semua rencana itu batal.
Dua nama cawagub sudah diserahkan panelis
Tiga kader PKS yang ditunjuk sebagai bakal cawagub telah mengikuti rangkaian uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang digelar tim panelis. Mereka adalah Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.
Tim panelis yang menguji mereka yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif, peneliti LIPI Siti Zuhro, pakar kebijakan publik Eko Prasodjo, dan pengamat politik Ubedilah Badrun.
Rangkaian fit and proper test dimulai pada 27 Januari lalu. Saat itu, tiga bakal kandidat menyampaikan gagasan mereka soal Jakarta dan ditanya sejumlah persoalan oleh tim panelis.
Kemudian, rangkaian fit and proper test dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD), yakni mendengarkan masukan dari sejumlah tokoh publik di Jakarta pada 3 Februari.
Berbagai masukan itu kemudian dikonfrontasikan kepada tiga kandidat dalam agenda fit and proper test terakhir pada 8 Februari.
Pada 8 Februari juga, tim panelis menyerahkan hasil fit and proper test dan dua nama kandidat yang direkomendasikan sebagai cawagub kepada PKS dan Gerindra DKI.
"Sudah (diserahkan), dua hari lalu, Jumat," kata Eko Prasodjo, kemarin.
PKS desak Gerindra
Sejak kemarin, pimpinan DPW PKS DKI Jakarta sudah siap menandatangani surat berisi dua nama cawagub sesuai rekomendasi tim panelis. Nama dua cawagub itu masih dirahasiakan.
Namun, pimpinan DPD Gerindra DKI Jakarta belum juga memberikan kabar hingga Minggu sore.
"Kami menginginkan halnya untuk mempercepat, seperti itu (Gerindra segera tanda tangan), karena kan ini dateline yang sudah disepakati," ujar Ketua Bidang Humas DPW PKS DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif.
Baca juga: Berada di Luar Kota, Pimpinan Gerindra Belum Teken Surat Berisi 2 Cawagub DKI
Kemarin, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku sedang berada di luar kota. Dia belum bisa menandatangani surat berisi dua nama cawagub yang direkomendasikan tim panelis.
Taufik menyampaikan, penandatanganan surat berisi dua nama cawagub itu baru akan dilakukan pekan ini.
"Kitanya lagi di luar kota," ujar Taufik, kemarin sore.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, pihaknya akan bertemu dengan PKS untuk membahas hasil fit and proper test, sebelum memutuskan dua nama cawagub.
Sebab, ada catatan-catatan yang diberikan tim panelis yang harus dirembukkan kembali oleh pimpinan kedua partai.
"Ada beberapa notes yang disampaikan pada pimpinan partai. Pimpinan partai harus mendiskusikan kembali hasil rekomendasi tim fit and proper," kata Syarif.
Dengan demikian, rencana penetapan dua nama cawagub DKI pada 10 Februari dan penyerahan surat pada 11 Februari batal.
Konsekuensinya, pemilihan wagub DKI yang baru melalui mekanisme pemungutan suara (voting) oleh anggota DPRD DKI Jakarta pun akan semakin lama.
"Kan saya belum tanda tangan. Saya tanda tangan dulu, nunggu kita dulu," ucap Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.