Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kampung Tanpa Rokok di Jakarta Utara

Kompas.com - 11/02/2019, 13:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan permukiman warga di RT 013 RW 001 Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, menerapkan aturan larangan merokok di kawasan itu bagi warganya.

Ketua RT 013 Sugimin mengatakan, warga di RT tersebut telah sepakat melarang adanya asap rokok di wilayah tersebut demi kesehatan bersama.

"Kami didasari kesadaran sendiri bahwa rokok itu mengurangi kesehatan dan menimbulkan penyakit," kata Sugimin saat ditemui Kompas.com, Senin (11/2/2019).

Baca juga: Ledakan Rokok Elektrik Tewaskan Pria di Texas

Sugimin menuturkan, kebijakan itu sudah berlangsung sejak 2014 lalu.

Pengurus RT pun memasang sejumlah spanduk di sudut-sudut permukiman untuk menyosialisasikan kebijakan tersebut.

Sugimin mengungkapkan, warganya pun akan saling menegur apabila menemukan ada orang yang merokok di lingkungan yang terdiri atas 62 rumah tersebut.

"Ibu-ibu yang paling sering negur, jangan merokok dong. Kalau bapak-bapak mungkin karena dulunya merokok, kami pelan-pelan. Tapi alhamdulillah sekarang sudah jarang yang merokok," ujar Sugimin.

Sugimin mengklaim, jumlah warganya yang merokok berkurang cukup drastis.

Ia menyebut, jumlah warganya yang perokok tinggal 35 persen dari total warga yang jumlahnya mencapai sekitar 500 orang.

"Sekarang tinggal 35 persenlah perokoknya. Dulu awalnya lebih dari setengahnya merokok, hampir semua keluarga ada yang merokok," kata Sugimin.

Sugimin menyebut, tidak ada sanksi yang diberikan kepada perokok. Namun, warga yang ingin merokok dipersilakan keluar dari lingkungan RT 001 dan merokok di luar lingkungan tersebut.

"Seandainya ada yang mau merokok, ya cobalah keluar sedikit dari lingkungan kami, di luar boleh. Kalau kami bilang kamu enggak boleh merokok, kan enggak bisa," ucap Sugimin.

Baca juga: Dibanding Sedotan Plastik, Filter Rokok Lebih Merusak Lingkungan

Pantauan Kompas.com, tidak terlihat adanya warga yang mengisap rokok di lingkungan tersebut.

Tidak ada pula puntung-puntung rokok yang berserakan di jalan perkampungan.

Di samping itu, lingkungan RT 013 RW 001 Sunter Jaya terasa asri dengan banyaknya tumbuhan yang ditempatkan di tepi jalan permukiman itu.

Beberapa sudut permukiman juga terdapat jenis tumbuhan merambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com