Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Keluhkan Pesawat "Delay" 3 Jam, Ini Penjelasan Garuda...

Kompas.com - 11/02/2019, 16:45 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengeluhkan layanan penerbangan maskapai Garuda Indonesia rute Jakarta-Lombok yang terlambat 3 jam dari jadwal penerbangan seharusnya.

Keluhan ini ia lontarkan melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @mohmahfudmd.

"Duh @IndonesiaGaruda Pesawat Garuda GA 430 seharusnya hari ini terbang ke Lombok jam 11.00. Tapi didelay jd jam 13.50, dan didelay lagi jadi jam 14.15. Tanpa penjelasan, hanya tertulis perubahan2 jam di layar monitor", tulis Mahfud dalam akun Twitter miliknya.

Mahfud menyesalkan keterlambatan pesawat rute Jakarta-Lombok ini yang menurut dia tak diinformasikan secara jelas kepada penumpang.

Baca juga: Garuda Indonesia Berhenti, Citilink Layani Rute Lhokseumawe-Medan

Pesawat tersebut, menurut dia, mengalami dua kali keterlambatan dari pukul 11.00 menjadi pukul 13.50 lalu menjadi pukul 14.15.


Sementara itu, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, keterlambatan ini lantaran pesawat tersebut tertahan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, karena masalah cuaca.

Ia mengatakan, rute pesawat itu dari Jakarta menuju Tanjung Karang kembali ke Jakarta lalu ke Lombok. Namun, saat akan mendarat di Tanjung Karang, cuaca dalam kondisi berkabut.

"Jadi, pesawatnya itu, kan, menunggu pesawat dari Tanjung Karang. Hanya tadi di Tanjung Karang itu ada kabut jadi jarak pandangnya tidak mencukupi untuk pendaratan sehingga berdampak terhadap rute selanjutnya yaitu ke Lombok," ujar Ikshan saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/2/2019).

Mengenai penjelasan keterlambatan kepada penumpang, Ikhsan mengaku akan mengecek kepada pihak pemberi informasi apakah telah disampaikan langsung kepada penumpang secara jelas atau tidak.

"Sebenarnya penjelasan ke penumpang harus dijelaskan terkait apa, apalagi ini soal cuaca. Penumpang biasanya akan paham. Akan saya cek apakah penjelasannya diberi penjelasan atau tidak secara merata ke penumpang," ucapnya.

Baca juga: Gangguan AC, Garuda Indonesia Tujuan Bangkok Kembali ke Soekarno-Hatta

Meski demikian, ia memohon maaf apabila hal tersebut membuat penumpang tidak nyaman.

Pihak Garuda Indonesia, menurut dia, tidak dapat memaksa terbang apabila cuaca tidak memungkinkan.

"Tapi poinnya kami mohon maaf karena ini masalah cuaca dan kami enggak bisa memaksakan karena safety di atas segalanya. Kita harus menunggu cuaca membaik, tetapi tadi pesawat sudah jalan ke Lombok pukul 14.15," ujar Ikhsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com