Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Penentuan Wagub DKI Jakarta Pengganti Sandiaga...

Kompas.com - 12/02/2019, 13:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah lama kosong sejak mundurnya Sandiaga Uno pada Agustus 2018 lalu. Hingga saat ini, Sang Gubernur Anies Baswedan bekerja "sendiri" tanpa ada mitra kerja.

Usulan sosok pengganti Sandiaga Uno yang maju mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 sebenarnya sudah muncul tidak lama sejak kekosongan itu terjadi.

Namun, hingga saat ini atau enam bulan berlalu, belum juga ada keputusan resmi siapa yang akan menjadi pasangan kedua bagi Anies Baswedan untuk duduk di Balai Kota.

Sandiaga mundur

Sandiaga menjalankan tugas terakhirnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 10 Agustus 2018. Secara efektif, ia hanya menjabat posisi DKI 2 dalam waktu relatif singkat, tak genap 10 bulan sejak pelantikan.

Ia menyatakan untuk maju sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2019. Sandiaga mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal ini juga telah disampaikan Prabowo saat menggelar konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada 9 Agustus 2018 malam.

"Beliau bersedia mundur dari jabaan wakil gubernur yang telah dengan susah payah beliau rebut selama bertahun-tahun kampanye. Beliau bersedia berhenti demi negara dan bangsa," kata Prabowo.

Baca juga: Detik-detik Sandiaga Melepas Jabatannya sebagai Wagub DKI...

Kandidat awal

Pada awal-awal kekosongan posisi terjadi, sudah muncul dua nama yang digadang-gadang bakal menggantikan Sandiaga untuk mendampingi Anies.

Dua nama itu adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra, Muhammad Taufik.

Mardani Ali Sera sebelumnya sempat dipasangkan dengan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Akan tetapi, pada akhirnya Sandiaga justru maju menjadi wakil mantan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan.

Sementara M Taufik, saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Babak Baru Dimulainya Pencarian Wagub DKI Pengganti Sandiaga...

Antara PKS-Gerindra

Kedua partai ini sudah lama terlihat bersama dalam berbagai koalisi, misalnya Pilkada DKI Jakarta 2017, Pilkada Jabar 2018, dan Pilpres 2019.

Dalam ketiga kesempatan, menurut Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani, PKS sudah banyak mengalah kepada Partai Gerindra.

"Di balik pengorbanan dan kesetiaan yang begitu panjang, semua orang punya pandangan ‘wajarlah bahwa PKS punya kesempatan menduduki posisi sebagai Wagub DKI’," ujar Yani.

Namun, di sisi lain Partai Gerindra juga merasa pihaknya tetap memiliki hak untuk menduduki posisi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com