Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengantin dan Tamu Jatuh ke Kali Saat Hajatan di Permukiman Padat

Kompas.com - 12/02/2019, 16:02 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Padatnya permukiman penduduk di RT 05/RW 11 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat membuat warga yang ingin menggelar hajatan membangun panggung di atas sebuah saluran air.

Salah satunya adalah acara pernikahan warga di sana yang tersebar dalam bentuk video di media sosial, beberapa waktu lalu. 

Dalam video, terlihat sebuah panggung di pesta pernikahan daerah Kapuk itu jebol sehingga kedua mempelai berikut beberapa tamu terperosok ke kali di bawahnya. 

Baca juga: Kali Cipinang Meluap, Banjir Rendam Permukiman Warga di Ciracas

Ketua RT 05 Rian Kurniawan menyebut, hal itu sudah biasa di wilayahnya. Warga yang menggelar hajatan membuat panggung di atas kali lantaran keterbatasan lahan di sana. 

"Di situ kan enggak ada tempat, mau di mana lagi orang pesta," kata Rian kepada Kompas.com, Selasa (12/2/2019). 

Berdasarkan pantauan di lokasi, wilayah di sekitar saluran air itu terdapat rumah-rumah warga yang berjejer dengan tingkat kerapatan yang cukup tinggi sehingga tak banyak ruang tersisa di lokasi.

Rian menyebutkan, total ada 150 keluarga yang mendiami RT 05 RW 11 Kelurahan Kapuk.

Lurah Kapuk Agung Edi Santoso mengatakan, kebanyakan warga menggunakan saluran air sebagai tempat menggelar hajatan supaya lebih leluasa saat mengundang tamu-tamu karena umumnya rumah di sana tidak terlalu luas.

Namun, ketimbang membangun panggung di atas kali, pihak kelurahan menawarkan solusi lain terhadap kebutuhan masyarakat tersebut.

"Ya kalau memang kurang lahan (untuk hajatan), bisa pakai halaman kelurahan kalau enggak ganggu jam kerja, kan ada halaman di belakang kelurahan," kata Agung.

Baca juga: Panik, 2 Terduga Pencuri Motor Menceburkan Diri ke Kali Ciliwung

Solusi itu dinilai Agung lebih baik, ketimbang membangun panggung di atas saluran air yang membutuhkan biaya lebih.

"Orang-orang yang mampu saja yang bisa bikin (panggung) itu, itu tendanya kan mewah itu bisa menutup kali gitu," ujar Agung.

Dalam insiden pengantin dan tamu undangan yang terperosok ke kali, dipastikan tak ada yang terluka. Namun, mereka terpaksa berganti pakaian karena basah saat tercebur ke kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com