“Ini dilakukan agar anak ataupun ibu tidak terkontaminasi penyakit lain dan tidak bersinggungan dengan pasien lain,” ucap Nasir.
Dengan fasilitas pelayanan yang canggih, Nasir menilai layanan harus ditunjang dengan pembiayaan yang murah agar seluruh masyarakat tidak kesulitan untuk berobat.
“Harus terafiliasi dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, harus agar masyarakat tidak terlalu terbebani untuk berobat, khususnya yang tidak mampu. Oleh karena itu, dengan konsep layanan canggih, rumah sakit agar melayani masyarakat primer, parsial, dan sekunder. Semua digabung,” ucap Nasir.
Ia berjanji berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar RSUI dapat didukung oleh BPJS pada tahun ini.
Baca juga: Dibuka untuk Umum, Ini Fasilitas yang Tersedia di RSUI Depok
“Pak Direktur sudah bekerja, komunikasi dengan BPJS. Rektor UI juga sudah berbicara dengan Bu Menteri (Kesehatan). Saya juga akan terus berkoordinasi dengan Kemenkes agar RSUI ini nantinya dapat melayani pasien BPJS,” ucap Nasir.
Sebelumnya, RSUI telah membuka pelayanan untuk umum sejak 22 Januari 2019.
Rumah sakit ini berada di dalam kawasan Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.
Direktur Utama RSUI Julianto Witjaksono mengatakan, rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit dengan teknologi, fasilitas, dan alat terlengkap di Depok.
“Berharap adanya rumah sakit ini dapat menurunkan angka kematian yang ada di Kota Depok,” ucap Julianto di RSUI, 31 Januari 2019.
Julianto mengatakan, RSUI yang memiliki luas bangunan 82.074 meter persegi ini merupakan rumah sakit tipe B.
Baca juga: Menuju RSUI Belum Bisa Langsung dari Akses Jalan Margonda
Fasilitas dan alat sudah terbilang lengkap. RSUI menyediakan beragam pelayanan yang terbagi menjadi sepuluh klinik.
“Jadi, ada klinik umum, klinik spesialis bedah, penyakit dalam, anak, obgyn, saraf, jantung, gizi, kulit dan kelamin, psikiatri, paru, mata, rehabilitasi medik, klinik gigi dan mulut umum, ataupun spesialis,” ujar Julianto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.