DEPOK, KOMPAS.com - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bakal melayani pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun ini.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir setelah peresmian RSUI pada Rabu (13/2/2019).
Nasir berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar RSUI dapat didukung oleh BPJS secepatnya.
Baca juga: Menristekdikti Resmikan Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok
“Pak Direktur sudah bekerja, komunikasi dengan BPJS. Rektor UI juga sudah berbicara dengan Bu Menteri (Kesehatan). Saya juga akan terus berkoordinasi dengan Kemenkes agar RSUI ini nantinya dapat melayani pasien BPJS,” ucap Nasir.
Nasir mengatakan, Rumah Sakit UI dengan teknologi yang canggih sudah sepantasnya dapat melayani pasien BPJS .
“Harus terafiliasi dengan BPJS Kesehatan agar masyarakat tidak terlalu terbebani untuk berobat, khususnya yang tidak mampu. Oleh karena itu, dengan konsep layanan canggih, rumah sakit agar melayani masyarakat primer, parsial, dan sekunder. Semua digabung,” ucap Nasir.
Sementara itu, Direktur RSUI Julianto mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi segala persyaratan dari Kemenkes dan BPJS agar Rumah Sakit UI dapat segera melayani pasien BPJS.
“Semua persyaratan, apa-apa saja yang harus kami penuhi untuk dapat layani BPJS tentunya kami akan upayakan,” tutur Julianto.
Rumah Sakit UI kini telah beroperasi dan sudah melayani pasien umum sejak 22 Januari 2019 lalu.
Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit dengan teknologi, fasilitas, dan alat terlengkap di Depok.
“Berharap adanya rumah sakit ini dapat menurunkan angka kematian yang ada di Kota Depok,” ucap Julianto.
Baca juga: Menuju RSUI Belum Bisa Langsung dari Akses Jalan Margonda
Julianto mengatakan, RSUI yang memiliki luas bangunan 82.074 meter persegi ini merupakan rumah sakit tipe B.
RSUI menyediakan beragam layanan yang terbagi menjadi sepuluh klinik.
“Jadi, ada klinik umum, klinik spesialis bedah, penyakit dalam, anak, obsgin, saraf, jantung, gizi, kulit dan kelamin, psikiatri, paru, mata, rehabilitasi medik, klinik gigi dan mulut umum, ataupun spesialis,” ujar Julianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.