Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kesan Petugas Setelah Kali Inlet 3 Ditanami Eceng Gondok

Kompas.com - 13/02/2019, 16:05 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas UPK Badan Air yang sehari-hari menjaga Kali Inlet 3 Sunter, Jakarta Utara, menilai ada perubahan kualitas air setelah ditanami eceng gondok sejak Desember 2018.

Seorang petugas bernama Samsudin mengatakan, perubahan yang paling ia rasakan adalah berkurangnya gatal-gatal apabila ia menyeburkan diri ke Kali Inlet 3 Sunter. 

"Tambah bersih sekarang sudah enggak gatal. Waktu pertama dulu gatal-gatal, Pak, tangan saya sampai bentol-bentol dulu," kata Samsudin kepada Kompas.com, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Sebulan Lebih Kali Ini Ditanam Eceng Gondok, Bagaimana Hasilnya?

Samsudin menuturkan, tak jarang ia mesti menceburkan diri ke dalam aliran kali untuk membersihkan sampah.

Oleh karena itu, ia sering merasa gatal di sekujur tubuhnya saat eceng gondok baru ditanam.

Menurut dia, warna kali yang lebih jernih juga menunjukkan perbaikan kualitas air. Ia menambahkan, beberapa ekor ikan juga kini sering ditemukan.

Baca juga: Air yang Ditanami Eceng Gondok Disebut Lebih Bersih, tapi Masih Bau

"Kalau sore bahkan banyak yang mancing di ujung kali. Ikannya lumayan, ikan mujair sama gabus segede telapak tangan," ujar Samsudin.

Petugas lain, Teten juga menyampaikan hal serupa dengan Samsudin.

Ia mengaku menemukan ikan mas di aliran kali tersebut.

"Sudah dua kali ketemu ikan mas. Untuk pertumbuhan ikan mas ini, kan, susah, Mas, berarti sudah ada perbaikan kondisi air. Kalau polutannya tinggi, ikan, kan, enggak bisa berkembang biak," kata Teten.

Baca juga: Tanam Eceng Gondok di Kali Inlet 3, Pemkot Jakut Tak Keluarkan Biaya

Menurut Teten, para pemancing saat ini dapat memperoleh ikan dengan jumlah yang lebih banyak daripada sebelumnya.

Ia mencontohkan, saat ini juga tidak sedikit orang yang menjala ikan ketimbang memancing.

Sebelumnya, secara kasat mata kondisi Kali Inlet 3 Sunter yang ditanami eceng gondol tampak membaik dengan warna air yang lebih jernih dan bau tak sedap yang sudah tidak tercium lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com