JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerjaan Waduk Kampung Rambutan yang tak kunjung usai dikeluhkan oleh sejumlah pihak.
Tak hanya warga, Lurah Kampung Rambutan Dwi Widiastuti juga mengeluhkan soal lamanya pengerjaan pembuatan waduk seluas 4,6 hektar tersebut.
Menurut dia, molornya pengerjaan waduk menyebabkan area di sekitarnya menjadi kumuh dan berpotensi besar menjadi sarang nyamuk saat musim hujan tiba.
"Karena pengerjaannya tehambat, lingkungan di sekitar calon waduk jadi kumuh dan potensi banyak nyamuk DBD (Deman Berdarah Dengue)," ucap Dwi saat dihubungi, Kamis (14/2/2019).
Ia mengungkapkan, hingga bulan Februari ini, sebanyak 10 orang warganya positif menderita penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Baca juga: Melihat Pengerjaan Waduk Kampung Rambutan yang Tak Kunjung Selesai...
"Kasus tertinggi sebenarnya di Kelurahan Ciracas, tapi kalau di Kampung Rambutan sendiri tercatat ada 10 orang penderita DBD," ujarnya.
Ia pun berharap pengerjaan waduk dapat segera dirampungkan agar wilayah di sekitarnya tak lagi kumuh.
"Banyak keluhan warga, tapi mereka semua berharap waduk itu cepat selesai, sudah berapa tahun itu enggak jadi-jadi juga," kata dia.
Sebelumnya, pengerjaan waduk Kampung Rambutan di RT 017/006, Jalan Bungur, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, hingga kini masih terus berjalan.
Baca juga: Pembebasan Lahan Jadi Kendala Pembangunan Waduk Kampung Rambutan
Saat Kompas.com mendatangi lokasi pada Rabu (13/2/2019), terlihat aktivitas pengerjaan dengan alat berat di kawasan lahan kosong tersebut.
Beberapa alat berat seperti ekskavator berwarna kuning dan biru terparkir di atas gundukan tanah. Sejumlah pekerja terlihat berlalu lalang di lokasi seluas 10 hektar itu.
Kepala Seksi Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Andika Purnomo mengatakan, pembangunan memakan waktu bertahun-tahun lantaran beberapa kendala salah satunya pembebasan lahan.
"Dari tahun 2018 awal sudah mulai mengerjakan cuma kita persiapan karena ada beberapa lahan yang belum bebas tahun ini sudah selesai dibebaskan dan siap untuk dibangun kembali," ujar Andika saat dihubungi kompas.com, Rabu (13/2/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.