Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Papa Purnomo Sosok yang Kuat, Memotivasi Penderita Kanker seperti Dia"

Kompas.com - 15/02/2019, 20:33 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Suasana haru masih menyelimuti rumah duka Purnomo Yudhi, mantan atlet lari nasional, di Discovery Lumina Blok D 12, Pondok Aren, Tangerang Selatan yang tutup usia pada Jumat (15/2/2019).

Jenazah Purnomo dimakamkan di Taman Pemakaman Uumum Tanah Kusir pukul 16.00 WIB tadi.

Tamu-tamu terus berdatangan untuk mengikuti pengajian yang diadakan di rumah almarhum.

Adapun Purnomo meninggalkan empat anak laki-laki, yakni Gian Asiara (30), Praditya Ramadhan (26), Juan Prima Bara (23), dan Hanggara Adi Putra (20).

Baca juga: Mantan Sprinter Indonesia, Purnomo, Meninggal Dunia

Rama, anak kedua Purnomo mengatakan bahwa sang ayah merupakan panutan baginya.

"Papa sosok yang kuat, sangat bijaksana, dan dia juga keras. Selama saya hidup tidak saya dapatkan sifat negatif dari ayah saya. Kalau itu salah, dia pasti bersikeras untuk mengatakan 'Ya itu salah'," ucap Rama di kediamannya, Jumat (15/2/2019).

Hal yang paling dia ingat dari sosok ayahnya yakni sifat penyayang dan perhatian terhadap keluarga.

"Ayah selalu ngecek kamar kita satu-satu untuk memastikan kita (anak-anaknya) sudah pulang atau belum. Kalau ketahuan enggak ada di kamar dia langsung telepon, suruh pulang," ujar Rama sembaring tersenyum mengingat ayahnya.

Rama mengatakan, mental ayahnya sangat kuat. Ia mampu menahan rasa sakit kanker getah bening yang ia derita selama empat tahun.

Rumah Duka Purnomo,Discovery Lumina Blok D-12, Pondok Aren, Tangerang Selatan.KOMPAS.com /CYNTHIA LOVA Rumah Duka Purnomo,Discovery Lumina Blok D-12, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Menurut Rama, Purnomo juga selalu memberikan motivasi kepada penderita penyakit yang sama. Bahkan, ia tidak sedikit pun menampilkan rasa sakit yang ia rasa.

"Oh dia kuat, apalagi nih dia suka motivasi penderita kanker lainnya. Kalau di Siloam terkenal dia itu, ketika ada yang sakit seperti dia, dia langsung samperin dan diberikan motivasi untuk bertahan hidup sepertinya," ujar Rama.

Baca juga: Dua Sprinter Inggris Alami Kecelakaan Mobil

Sebelum tutup usia, Purnomo berpesan kepada anak-anaknya untuk membahagiakan sang ibu.

"Dia itu minta agar anak-anaknya buat mama bahagia. Dia sayang banget sama mama, dia enggak mau kalau mama drop," ucap Rama.

Purmomo Muhammad wafat pada usia 56 tahun. Mantan atlet kelahiran Purwokerto, 12 Juli 1862 itu mengharumkan nama Indonesia pada 1980-an.

Dia merupakan peraih dua medali emas SEA Games 1985 untuk nomor 200 meter dan estafet 4x100 meter.

Selain itu, Purnomo pernah tampil membawa bendera Indonesia di Olimpiade Los Angeles 1984 dan lolos hingga ke semifinal nomor lari 100 meter. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com