Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berharap Pembangunan Waduk Kampung Rambutan Efektif Cegah Banjir

Kompas.com - 15/02/2019, 21:43 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Waduk Kampung Rambutan dipercaya bisa memberikan dampak dan manfaat besar, terutama soal penanggulangan banjir yang meluap dari Kali Cipinang.

Risma (55), salah satu warga mengaku sangat menanti rampungnya waduk ini agar wilayahnya tak lagi banjir saat hujan tiba.

"Sekarang kalau hujan itu bisa banjir sampai masuk ke rumah. Itu kan luapan Kali Cipinang, jadi kalau ada waduk berharapnya biar bisa tertanggulangi," ucap Risma saat ditemui Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Ia mengaku rumahnya merupakan salah satu yang terkena pembebasan lahan akibat pembangunan waduk ini.

Baca juga: Kebut Pengerjaan Waduk Kampung Rambutan, Jam Kerja Ditambah pada Malam

Untuk itu, dirinya ingin merasakan manfaat meski rumahnya dahulu digusur dan harus pindah.

"Saya sekarang rumahnya agak di ujung terminal. Dulu kan kena gusur akhirnya harus pindah. Cuma bingung sampai sekarang belum jadi juga," lanjutnya.

Warga lainnya, Basir (42), berharap nantinya pembangunan ini memberikan manfaat besar buat warga sekitar.

"Ibaratnya sudah digusur-gusur harusnya memberikan manfaat besar. Saya berharap satu saja sih, banjir bisa tertangani," ujar Basir.

Sementara itu, Kepala Seksi Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Andika Purnomo mengatakan, pihaknya percaya bahwa Waduk Kampung Rambutan akan mengurangi banjir secara signifikan.

Hal ini lantaran waduk yang akan dialiri air dari Kali Cipinang tersebut sudah melalui dua waduk sebelumnya sebelum pada akhirnya melewati Waduk Kampung Rambutan.

"Jadi untuk penanganan banjir di aliran Kali Cipinang itu dibangun sebanyak 4 waduk. Ada Cimanggis, Waduk Kaja, Waduk Rambutan 1 dan 2. Ini akan sangat sekali mengurangi dampak banjir karena sebelum sampai ke Kampung Rambutan air dari sungai ini sudah ditahan atau dikendalikan banjirnya melalui waduk-waduk sebelum Kampung Rambutan," jelas Andika.

Ia pun yakin bahwa banjir bisa ditanggulangi dan tak merendam permukiman warga.

"Jadi Kampung Rambutan merupakan penampungan terakhir jika yang di depannya sudah tidak mampu menanggulangi banjir. Jadi, pasti adanya waduk ini 100 persen bisa mengurangi banjir," tutupnya.

Baca juga: Waduk Kampung Rambutan Ditargetkan Rampung Mei 2019

Adapun pengerjaan waduk ini ditargetkan rampung Mei 2019. 

Waduk seluas 4,6 hektare ini sempat terhambat pengerjaannya selama bertahun-tahun lantaran terkendala pembebasan lahan.

"Dari tahun 2018 awal sudah mulai mengerjakan, cuma kami persiapan karena ada beberapa lahan yang belum bebas. Tahun ini sudah selesai dibebaskan dan siap untuk dibangun kembali," ujar Andika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com