Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menumpuknya KTP Elektronik di Kantor-Kantor Kelurahan Jakut

Kompas.com - 16/02/2019, 08:26 WIB
Ardito Ramadhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta Utara mencatat ada 16.538 keping Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik atau e-KTP yang belum diambil para pemiliknya.

Kepala Seksi Kependudukan Sudin Dukcapil Jakut Sri Supriantoro mengimbau warga untuk mengambil kartu identitas mereka di kelurahan masing-masing.

"Untuk itu kami menghimbau warga yang belum mengambil fisik e-KTP ini agar segera mengambilnya di kelurahan masing-masing,” kata Toro dalam keterangan tertulis, Jumat (15/2/2019).

Toro menuturkan, E-KTP yang tidak kunjung diambil pemiliknya dapat dimusnahkan.

"Karena ada instruksi dari dirjen (Dukcapil Kemendagri), KTP yang tidak diambil atau tidak terpakai diretur atau dimusnahkan agar tidak disalahgunakan," kata Toro kepada wartawan.

Baca juga: Jika Tak Kunjung Diambil, 16.538 E-KTP di Jakut Akan Dimusnahkan

Toro menuturkan, e-KTP yang saat ini masih berada di kelurahan tidak serta-merta langsung dimusnahkan. E-KTP akan disimpan di kelurahan selama tiga bulan.

Setelah tiga bulan, e-KTP akan diserahkan ke kantor sudin dukcapil untuk disimpan hingga enam bulan berikutnya. Warga nantinya tetap bisa mengambil E-KTP mereka di kantor sudin dukcapil.

Apabila E-KTP masih tidak diambil pemiliknya, barulah akan dimusnahkan dengan cara digunting atau dibakar.

"Kalau sudah dimusnahkan dan orangnya mau ambil, ya proses ulang, bikin permohonan baru. Tapi, tidak perlu foto ulang karena datanya sudah ada," kata Toro.

Turun ke lapangan

Guna mempercepat proses distribusi e-KTP, petugas Sudin Dukcapil menyerahkan langsung e-KTP yang belum diambil ke rumah-rumah warga.

"Kita lakukan ini door-to-door menyampaikan e-KTP langsung ke warganya yang dilakukan teman-teman operator Dukcapil kelurahan setelah melakukan pelayanan di kelurahan," kata Toro.

Baca juga: Belasan Ribu E-KTP di Jakut Masih di Kelurahan, Warga Diminta Ambil

Toro mengatakan, para petugas dititipi sejumlah e-KTP untuk diberikan kepada para pemilik yang alamat rumahnya searah dengan jalan pulang petugas.

Selain itu, Sudin Dukcapil membagikan rekap nama-nama warga yang belum mengambil e-KTP mereka kepada para pengurus RT dan RW.

"KTP yang sudah tercetak kita rekap lalu kita bagikan ke RT/RW untuk disampaikan kepada masyarakat agar segera mengambil di kelurahan. Ini tidak kami titipkan fisik KTP-nya ke RT RW karena takut disalahgunakan," kata Toro.

Toro menduga e-KTP milik warga masih menumpuk di kantor kelurahan karena warga belum mengetahui bahwa kartu identitas mereka sudah bisa diambil.

"Analisa kami, yang belum mengambil e-KTP ini pertama karena belum terinfokan oleh pengurus RT/RW, warga belum sempat datang ke kelurahan dan pindah alamat,” ujar Toro.

Toro menuturkan, pemilik KTP Elektronik cukup datang ke kantor kelurahan di domisili masing-masing untuk mengambil KTP-nya masing-masing.

Ia menyarankan warga membawa surat keterangan (suket) dan bukti rekam atau resi saat hendak mengambil KTP. Ia memastikan, pengambilan tidak dipungut biaya alias gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com