Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Proses Pelipatan Surat Suara di Jakarta Utara

Kompas.com - 18/02/2019, 14:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Proses penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilihan Umum 2019 untuk wilayah DKI Jakarta telah dimulai pada Senin (18/2/2019).

Kompas.com berkesempatan menengok proses pelipatan surat suara di Kantor KPU Jakarta Utara yang beralamat di kawasan Sunter Agung.

Proses pelipatan surat suara di sana diiikuti puluhan orang yang direkrut dari perusahaan-perusahaan percetakan. Mereka tampak menempati pos masing-masing.

Ada belasan meja berbagai ukuran yang dipasang di ruangan tersebut. Meja yang besar diisi oleh dua orang pekerja, sedangkan meja yang ukurannya lebih kecil ditempati satu orang.

Baca juga: KPU Mulai Melipat dan Menyortir Surat Suara di DKI Jakarta

Ketua KPU Jakarta Utara Abdul Bahder Maloko mengatakan, setiap pekerja akan menerima satu kotak berisi 2.000 surat suara untuk dilipat.

Tugas pertama para pekerja ialah menyortir surat suara antara surat suara yang cacat dan yang tidak cacat. Kecacatan surat suara dapat dilihat dari kebersihan surat suara dan ada atau tidaknya lubang di surat suara.

"Kalau dia memenuhi syarat ya kita mulai tahap ketiga adalah dilipat. Setelah dilipat semuanya baru nanti di-packing, diikat, per ikat itu 25 lembar surat suara," kata Bahder.

Proses pelipatan surat suara terbilang cukup cepat. Para pekerja tidak melipat surat suara satu per satu namun dalam satu tumpuk berisi 25 lembar surat suara.

Ketika para pekerja melakukan tugasnya, suasana di ruang pelipatan pun menjadi riuh rendah karena tumpukan kertas itu digebrakan ke atas meja supaya menjadi lurus.

Baca juga: KPU Sebut Sudah 360 Juta Surat Suara Dicetak dari 939 Juta Kebutuhan

Tuti, salah seorang pekerja, mengaku sudah berpengalaman dalam melipat kertas sehingga ia bisa melipat 2.000 lembar kertas dalam waktu di bawah satu jam.

"Karena kita kerja di percetakan jadi sehari-hari pekerjaannya seperti itu," ujar Tuti.

"Satu dus paling lama satu jam ya, 2.000 (lembar) kurag lebih satu jam bisa sih," kata dia lagi.

Hari ini, para pekerja baru melipat surat suara untuk Pemilihan Presiden. Bila surat suara Pilpres selesai dilipat, mereka akan lanjut melipat surat suara Pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD.

Bahder mengatakan, pelipatan seluruh surat suara ditargetkan dapat rampung dalam waktu satu bulan. Oleh karena itu, proses pelipatan dilakukan setiap hari kerja baik pada siang maupun malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com