Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascapenangkapan Lurah, Aktivitas Kelurahan Kalibaru Depok Berjalan Normal

Kompas.com - 18/02/2019, 14:10 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pascapenangkapan Lurah Kalibaru Abul Hamid oleh Tim Siber Polresta Depok pada Kamis (14/2/2019), aktivitas Kantor Kelurahan Kalibaru, Depok, Jawa Barat, berjalan normal, Senin (18/2/2019).  

Saat Kompas.com mendatangi Kelurahan Kalibaru pada pukul 10.00, tampak sepuluh orang menunggu di depan ruang pelayanan.

Mereka hendak menunggu perekaman E-KTP, perpanjangan E-KTP, membuat surat keterangan, dan lain-lain.

Baca juga: Diduga Pungli Akta Jual Beli, Oknum Lurah Kalibaru Depok Terjaring OTT

Warga terlihat dilayani petugas magang dan satu pegawai negeri sipil (PNS) bagian pelayanan.

Menurut salah satu petugas di bagian pelayanan, para petugas kelurahan lainnya tengah menjalani rapat di Kantor Kecamatan Cilodong.

Seorang warga dari RT 005 Elis mengatakan, ia hendak melakukan perekaman E-KTP untuk mengikuti try out. 

"Masih nunggu petugas kelurahan yang menangani, soalnya lagi pada rapat, kami kan enggak bisa paksain juga. Biasanya bagus kok pelayanannya, ini lagi pada enggak ada (petugas), jadi menunggu saja," ujar Elis di Kantor Kelurahan Kalibaru, Depok, Senin.

Baca juga: Lurahnya Diduga Pungli dan Kena OTT, Ini Tanggapan Wali Kota Depok

Sekretaris Kelurahan Kalibaru Apit Suryana enggan mengomentari apa yang menimpa lurahnya.

Apit mengaku baru dirotasi ke Kelurahan Kalibaru sejak satu bulan lalu.

“Saya masih baru banget sebulan di mutasi ke sini (Kelurahan Kalibaru). Kejadiannya di ruang lurah, sekarang sudah ditangani polres, jadi keterangan di sana. Saya no comment, Pak,” ucap Apit.

Ia memastikan pelayanan di Kelurahan Kalibaru tetap berjalan normal.

"Dipastikan semuanya berjalan dengan normal seperti biasanya," ujarnya. 

Sebelumnya, tim saber pungli Polresta Depok melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Lurah Kalibaru Abdul Hamid, Kamis.

Lurah diduga melakukan pungutan liar untuk pengurusan Akta Jual Beli (AJB) tanah.

Saat ini, Abdul Hamid sudah berstatus sebagai tersangka dan tengah dalam pemeriksaan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com