Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas Minta Masyarakat Doakan Kesembuhan Ani Yudhoyono

Kompas.com - 18/02/2019, 14:17 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

Sumber Antara

SINGAPURA, KOMPAS.com - Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhonoyo, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta masyarakat mendoakan kesehatan ibunya, Ani Yudhoyono.

Ani menderita kanker darah dan kini tengah menjalani perawatan di National University Singapura.

"Kami meminta doa agar diberi kelancaran kemudahan dalam perawatan dan pengobatan hingga ibu sehat walafiat," kata Ibas saat ditemui di lobi rumah sakit, Singapura, Senin (18/2/2019), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Boediono Jenguk Ani Yudhoyono

Setibanya di rumah sakit, Ibas bergegas ke lantai atas dengan menggunakan elevator.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Antara, Ibas terburu-buru menemui dokter untuk mendengarkan penjelasan mengenai kesehatan ibunya.

Dilaporkan bahwa kondisi Ani Yudhoyono kian membaik dan siap untuk melanjutkan ke tahap penyembuhan melalui kemoterapi.

Dalam dua pekan terakhir, tim dokter berusaha menyetabilkan kondisi kesehatan Ani Yudhoyono agar siap menjalankan kemoterapi.

Baca juga: Divonis Kanker Darah, Ani Yudhoyono Yakin Bisa Melawan

Sementara itu, tamu yang datang untuk menjenguk Ani pada hari ini relatif lebih sedikit dari hari sebelumnya.

Salah satunya adalah Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan yang datang bersama rombongan.

Hinca diterima SBY sekitar 30 menit sebelum meninggalkan rumah sakit.

Sementara, sejumlah ibu-ibu yang datang dari Indonesia, hanya meninggalkan pesan melalui video untuk Ani yang sedang beristirahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com