Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Kaji Penerapan Sistem ETLE di "Busway"

Kompas.com - 18/02/2019, 17:04 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta tengah mengkaji kemungkinan untuk menerapkan sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) di jalur khusus bus transjakarta atau busway.

Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, sistem ETLE ingin diterapkan untuk mensterilisasi busway. Sebab, masih banyak pengendara yang menerobos busway hingga saat ini.

"Kami sedang menjajaki kira-kira kalau jalur busway dipasangi kamera ETLE, memungkinkan atau tidak. Nah saat ini kami sedang melakukan studi lebih mendalam," ujar Daud di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).

Baca juga: Transjakarta Gelar Sayembara Desain Integrasi Halte dan Stasiun MRT

PT Transjakarta, kata Daud, ingin memasang kamera CCTV ETLE karena melihat keberhasilan sistem tilang yang diterapkan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya itu menurunkan pelanggar lalu lintas.

Selain itu, sistem tilang tersebut juga diharapkan mengubah budaya pengendara dalam berlalu lintas menjadi lebih tertib.

Daud menyampaikan, kajian yang dilakukan PT Transjakarta saat ini fokus soal biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kamera CCTV ETLE tersebut.

Baca juga: Polda Metro Jaya Usulkan Pelanggar ETLE Bayar Denda Tanpa Sidang

"Jangan sampai kita menembak nyamuk pakai meriam. Memang mati nyamuknya, tapi kan biaya yang dikeluarkan untuk matiin sebuah nyamuk gede sekali. Nah itu yang sedang kita pelajari berapa sih sebetulnya biayanya," kata dia.

PT Transjakarta akan menerapkan ETLE itu jika biaya yang dikeluarkan setara dengan hasil yang akan didapatkan.

"Kalau memang ternyata hasil kajiannya menyatakan cukup visibel, dengan dana yang relatif efisien, kita bisa mencapai tujuan, yaitu jalurnya steril," ucap Daud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com