PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, erupsi pada Selasa (19/2/2019).
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi mengatakan, kondisi Bromo sejauh ini masih aman. Namun, warga diimbau tidak panik dan beraktivitas seperti biasa.
"Boleh masuk ke Lautan Pasir (Bromo), namun dilarang mendekat kawah dalam radius 1 km. Statusnya masih waspada atau level II. Ini berdasarkan rilis PVMBG yang kami terima," kata Anggit, Selasa.
Baca juga: Sempat Erupsi, Aktivitas Wisata Gunung Bromo Normal
Kepala Pos Pantau Gunung Bromo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura, Wahyu Andrian Kusuma, mengatakan, Gunung Bromo erupsi dengan mengeluarkan material abu vulkanik dengan ketinggian asap putih 700 meter, cenderung ke arah barat dan barat daya atau mengarah ke kawasan Malang.
"Wisatawan kami sarankan menggunakan masker tapi tetap tidak boleh naik kawah. Abu vulkanik dan belerang bisa mengganggu pernapasan. Radius 1 kilometer dari kawah masuk zona merah," kata Wahyu.
Penerbangan diminta waspada
Kasi Informasi Data BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, sebaran abu vulkanik masih belum terdeteksi.
Baca juga: Bandara Abdulrachman Saleh Tidak Terdampak Erupsi Gunung Bromo
"Tetapi kami minta penerbangan untuk waspada," jelasnya.
Bandara yang paling dekat dengan Bromo adalah bandara Abdurrahman Saleh di Malang, bandara Notohadinegoro di Jember dan Bandara Juanda Surabaya.