Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kepala Pelayan" Kim Jong Un Terlihat Berada di Vietnam

Kompas.com - 19/02/2019, 18:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

HANOI, KOMPAS.com - Seorang pejabat tinggi Korea Utara (Korut) dilaporkan berada di Vietnam jelang pertemuan kedua Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump.

Dalam kunjungannya ke ibu kota Hanoi pekan lalu, Kepala Staf Kim Chang Son berkunjung ke sejumlah tempat yang menjadi lokasi potensial untuk pertemuan.

Diwartakan BBC Selasa (19/2/2019), secara de facto Kim Chang Son merupakan kepala staf. Namun dia bekerja bagi keluarga Kim selama bertahun-tahun.

Baca juga: Trump Pilih Hanoi Jadi Tempat Kencan Kedua dengan Kim Jong Un

Menurut NK Leadership Watch, dia sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Kepala Komisi Pertahanan Nasional.

Sebagai kepala staf, dia bertugas mengatur jadwal dan rencana kunjungan Kim. Media Korea Selatan (Korsel) menjulukinya sebagai "Kepala Pelayan".

Reuters memberitakan, dia terlihat berkunjung ke pasanggarahan pemerintah serta Hotel Metropole and Melia yang berlokasi di pusat kota.

Dia juga membicarakan masalah protokol dan keamanan dengan koleganya di AS. Antara lain Deputi Kepala Staf Bidang Operasi Daniel Walsh.

Kemudian Deputi Asisten Menteri Luar Negeri untuk Korut Alex Wong juga berada di Hanoi untuk membahas persiapan pertemuan.

Selain Kim Chang Son. Utusan Khusus Korut untuk AS Kim Hyok Chol dilaporkan telah mendarat di Beijing, dan dalam perjalanan menuju Hanoi.

Media Korsel Yonhap via AFP memberitakan, kedatangan Kim Hyok Chang bakal berselang tiga hari dari Kim Chang Son di Hanoi.

Kim Hyok Chol dan koleganya dari AS Stephen Biegun sebelumnya telah menggelar pertemuan selama tiga hari di Pyongyang pada awal Februari lalu.

Kedua belah pihak mencoba memahami kembali arti dari denuklirisasi. Biegun berkata pembicaraan berlangsung positif, namun masih dibutuhkan dialog lebih lanjut.

"Saya masih percaya bahwa kedua negara masih berkomitmen untuk memberikan progres yang lebih nyata," terang Biegun.

Yonhap memberitakan, rencana diskusi antara Trump dan Kim bakal menyoroti berakhirnya Perang Korea yang terjadi pada 1950-1953.

Meski perang itu sudah berlangsung nyaris 66 tahun silam, baik Korut dan Korsel secara teknis masih berperang karena baru berakhir dengan gencatan senjata.

Trump dan Kim bakal bertemu pada 27-28 Februari mendatang. Pertemuan kedua setelah yang pertama terjadi pada 12 Juni 2018 di Singapura.

Baca juga: Mengapa Vietnam Dipilih Jadi Pertemuan Trump-Kim Jong Un?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com