Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Tegaskan Kartu Sehat Bisa Digunakan Pasien BPJS

Kompas.com - 19/02/2019, 22:08 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan bahwa warga Kota Bekasi pengguna BPJS aktif tetap bisa menggunakan Kartu Sehat (KS) Bekasi untuk jaminan kesehatan.

Bagi Rahmat, tak ada yang berubah dalam kebijakan Pemkot Bekasi soal penggunaan KS, termasuk yang terkait dengan anggota BPJS.

Baik pengguna BPJS aktif maupun nonaktif tetap bisa menggunakan KS.

"Enggak ada, enggak ada siapa yang mutuskan itu makanya siapa yang melakukan itu. Saya memberikan kebijakan KS berbasis NIK itu kelas 3 untuk semua pemegang nomor induk keluarga di Kota Bekasi," kata Rahmat saat ditemui di Pekayon, Jatiasih, Bekasi Selatan, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan dan KPK Sepakati Kerja Sama Penguatan Pencegahan Korupsi

Menurut dia, KS bisa digunakan warga yang menderita sakit ringan, seperti flu atau demam untuk berobat di puskesmas.

Namun, jika ternyata sakitnya parah, warga bisa langsung dirujuk ke rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan Pemkot Bekasi atau RSUD Kota Bekasi.

"Evaluasinya itu adalah kalau yang cuman sumeng-sumeng itu preventif kuratif di puskemas. Kalau yang sudah parah banget bisa langsung ke rumah sakit tertentu ya bisa langsung ke RSUD," ujar Rahmat.

Ia meluruskan pernyataan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang sebelumnya menyebut bahwa warga pengguna BPJS aktif tak perlu menggunakan KS untuk jaminan kesehatan. Sebab, BPJS sudah menjamin biaya kesehatannya.

"Iya kan enggak boleh ada double. Sudah ada ketentuan kalau dia sudah pakai BPJS artinya kan dia sudah ditanggung BPJS. Kalau misalnya BPJSnya sudah tidak aktif ya berarti KS (Kartu Sehat) yang harus menanggung," tutur Tri saat ditemui Kompas.com di Kelurahan Mustika Jaya, Jumat (8/2/2019)

Adapun Kartu Sehat merupakan program andalan Pemkot Bekasi yang memberikan jaminan kesehatan gratis kepada semua warga Kota Bekasi.

KS berbasis NIK ini bisa digunakan warga Kota Bekasi di seluruh puskesmas Kota Bekasi, 41 RSUD atau RS swasta di wilayah Kota Bekasi.

Baca juga: Warga Kota Bekasi Pengguna Aktif BPJS Sudah Tak Bisa Pakai Kartu Sehat

 

Kemudian di 23 RSUD dan RS swasta di luar wilayah Kota Bekasi yang sudah bekerja sama dengan Pemkot Bekasi.

Sementara itu, warga yang belum memiliki KS berbasis NIK hanya bisa dilayani di seluruh Puskesmas dan RSUD Kota Bekasi. Namun, apabila dapat rujukan dari RSUD, warga itu bisa dilayani ke RS lainnya.

Pemkot Bekasi pun menganggarkan untuk pembiayaan KS berbasis NIK tahun 2019 sebesar Rp 300 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com