Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Ini Elektabilitas Parpol di Mata Pemilih Milenial

Kompas.com - 20/02/2019, 15:48 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA melakukan survei terhadap elektabilitas partai peserta Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di mata generasi milenial.

Pemilih milenial yang dimaksud adalah mereka yang berada di bawah usia 40 tahun dan telah memiliki hak pilih.

Survei tersebut digelar pada 18-25 Januari 2019 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia. Dari jumlah responden, pemilih milenial terdata sebanyak 45 persen.

"Di pemilih milenial ini, PDI-P masih paling unggul dengan perolehan suara 20,1 persen," tutur peneliti LSI Denny JA Rully Akbar saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).

Baca juga: Survei Charta Politika: Toleransi Masyarakat terhadap Politik Uang Masih Tinggi

Kemudian, Partai Gerindra mengikuti dengan elektabilitas sebesar 16,2 persen.

Di posisi ketiga, ada Partai Golkar yang mendapat elektabilitas sebesar 9,7 persen. Berikutnya, Partai Demokrat yang memperoleh 7,2 persen.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menduduki posisi kelima. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar mendapat 7,1 persen.

Setelah itu, Rully menjabarkan terdapat hal menarik dari perolehan suara partai di pandangan kaum milenial.

Ia mengatakan, Partai Perindo sebagai partai baru dapat menembus posisi keenam pilihan para anak muda.

Perindo, dengan perolehan 5,2 persen menyalip Partai Nasdem yang memperoleh 4,8 persen.

"Lalu ada Perindo di sini, partai baru juga, sempat merangsek di enam besar 5,2 persen. Nasdem justru dibalap oleh Perindo," terangnya.

Baca juga: Tiga Teratas Survei LSI: PDI-P, Gerindra, Golkar

Adapun survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini sebesar 2,8 persen.

Berikut daftar elektabilitas partai nasional di Pileg 2019 menurut kaum milenial sesuai hasil survei LSI:

1. PDI-P: 20,1 persen

2. Partai Gerindra: 16,2 persen

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com