Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2019, 17:01 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, Cap Go Meh bukan sekadar perayaan belaka. Lebih dari itu, menurutnya, Cap Go Meh merupakan kegiatan yang mampu mempererat tali persaudaraan.

Selain itu, menurut Olly, Cap Go Meh dapat menjadi sarana memantapkan komitmen seluruh masyarakat Sulut dalam memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan daerah di lintas sektor.

Contohnya, perayaan Cap Go Meh atau Goan Siau Imlek 2570 yang diselenggarakan di kawasan Klenteng Ban Hin Kiong Manado, Sulut, Selasa (19/2/2019).

Olly mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan hiburan yang dapat menjadi daya tarik wisatawan, sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat Sulut.

“Pengaruhnya sangat signifikan bagi peningkatan UMKM,” ucap Olly dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, saat menghadiri perayaan Cap Go Meh 2570 di kawasan Klenteng Ban Hin Kiong Manado, Sulut, Selasa (19/2/2019). Dok. Humas Pemprov Sulawesi Utara Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, saat menghadiri perayaan Cap Go Meh 2570 di kawasan Klenteng Ban Hin Kiong Manado, Sulut, Selasa (19/2/2019).

Oleh karena itu, dia berharap agar perayaan Cap Go Meh dan kegiatan lainnya dapat dilaksanakan secara kontinyu dan dikemas lebih meriah, sehingga dapat mempertegas keberadaan beragam etnis, budaya, agama, dan adat istiadat di Sulut.

Sebagai informasi, perayaan Cap Go Meh melambangkan hari kelima belas bulan pertama Imlek dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.

Istilah tersebut berasal dari dialek Hokkien yang secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama. Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.

Adapun perayaan Cap Go Meh turut dihadiri jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, dan Majelis Rohaniawan Tri Dharma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com