Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah "Groundbreaking", Pembangunan ITF Sunter Belum Dimulai

Kompas.com - 24/02/2019, 11:59 WIB
Nursita Sari,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengakui, pembangunan fisik fasilitas pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter belum dimulai.

Padahal, peletakan batu pertama (groundbreaking) ITF itu sudah dilakukan pada 20 Desember 2018.

Isnawa menyampaikan, groundbreaking dua bulan lalu salah satunya menandai selesainya analisis dampak lingkungan (amdal) dan izin mendirikan bangunan (IMB) ITF Sunter.

"Pada saat groundbreaking, tentunya kami sudah mulai menyiapkan IMB-nya, amdalnya sudah selesai," ujar Isnawa di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (24/2/2019).

Baca juga: Pembangunan ITF Sunter, Babak Baru Pengelolaan Sampah di Jakarta

Pembangunan ITF Sunter, kata Isnawa, masih dalam tahap persiapan. Pembangunan fisik ITF tersebut diharapkan bisa dimulai Maret mendatang.

"Saat ini sedang taraf penyiapan-penyiapan. Ya insya Allah sih bulan Maret sudah mulai bisa pembangunannya," kata dia.

Isnawa menyampaikan, pembangunan ITF Sunter ditargetkan bisa rampung dalam waktu dua tahun. Dengan demikian, ITF pertama di Jakarta itu bisa mulai digunakan pada 2022.

Selain di Sunter, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun 2-3 ITF di wilayah lainnya.

Tujuannya untuk mengatasi permasalahan sampah di Jakarta sehingga Jakarta tak perlu lagi bergantung ke TPST Bantargebang, Bekasi.

"Jakarta insya Allah di 2022, 2023, akan sudah punya ITF dalam kota dan Jakarta sudah mandiri dan pengolahan sampah," ucap Isnawa.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan groundbreaking ITF di Sunter, Kamis (20/12/2018).

Anies menyebut pembangunan ITF Sunter merupakan babak baru dalam pengelolaan sampah di Jakarta.

"Hari ini kita masuki sejarah baru, babak baru, di Jakarta pertama kali kita membangun ITF, juga di Indonesia," kata Anies saat itu.

ITF Sunter nantinya dapat mengolah 2.200 ton sampah per hari. Sampah-sampah itu dikonversi menjadi 35 megawatt energi listrik.

Pembangunan ITF Sunter dikerjakan BUMD PT Jakarta Propertindo dan sebuah perusahaan asal Finlandia, Fortum Power. Proyek tersebut menghabiskan dana sebesar 250 juta dollar AS.

Kompas TV Sebagian dari anda mungkin masih kerap menemukan sampah menumpuk dimana-mana, beragam upaya dan kampanye untuk mengurangi sampah pun terus dilakukan salah satunya meng-inisiasi mengurangi konsumsi plastik dengan menggunakan material yang lebih ramah lingkungan. Kampanye mewujudkan bumi bebas sampah terus digulirkan seiring dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat serta belum optimalnya pengelolaan sampah yang ada saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com