Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 20 Orang yang Diduga Intimidasi Pekerja Tol Cijago

Kompas.com - 25/02/2019, 20:58 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Tim Jaguar Polresta Depok menangkap 20 orang yang diduga mengintimidasi pekerja Tol Cinere-Jagorawi saat akan melakukan pengerjaan pembangunan di Komplek Pelni, Bakti Jaya, Sukmajaya.

Kepala Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus mengatakan, penangkapan tersebut berawal saat pihaknya sedang melakukan pengamanan pengerjaan Jalan Tol Cijago.

Namun, saat itu ada beberapa oknum yang menghampiri dan mengaku menguasai lahan yang tengah dalam pembangunan Tol Cijago tersebut.

"Karena ada laporan Jalan tol Cijago tersebut masih tidak bisa dibebaskan, untuk itu kami berjaga di sana dalam rangka pengamanan pengerjaan jalan tol tersebut," ucap Winam di Polresta Depok, Senin (25/2/2019).

Baca juga: PN Depok Eksekusi 20 Rumah di Lahan untuk Jalan Tol Cijago

Polisi kemudian mencari tahu markas sejumlah orang yang kerap melakukan intimidasi tersebut. Mereka akhirnya ditangkap tak jauh dari lokasi pengerjaan proyek Tol Cijago.

"Kami menangkap mereka di markasnya yang tidak jauh dari lokasi, kita geledah dan ditemukan adanya senjata tajam di dalam markas mereka," ucapnya.

Winam mengatakan, senjata tersebut digunakannya untuk mengintimidasi pekerja tol dalam pelaksaan pengerjaan pembangunan tol tersebut. 

"Menurut cerita dari masyarakat sekitar, ya mereka ini mengancam mau menganiaya, mau membacok para pekerja tol tersebut apabila melakukan pengerjaan pembangunan tol Cijago ini," ucapnya.

Baca juga: Cegah Banjir Taman Duta, Pengembang Tol Cijago Diminta Bangun Gorong-gorong

Ia mengatakan, intimidasi pekerja Jalan Tol Cijago ini sudah berlangsung belasan tahun. Hal ini menyebabkan pengerjaan Tol Cijago terhambat.

"Kasihan para pekerja ini mulai dari tahun 2005 sampai 2018 ini belum selesai-selesai karena beberapa oknum yang menghambat pengerjaan tersebut dan menguasai lahan tersebut," ucapnya.

Winam mengatakan, oknum tersebut mencari keuntungan dari lahan yang diakui miliknya tersebut.

Para oknum ini mengaku dari PT Gama Setya Perumahan Pelni untuk memanfaatkan lahan tersebut.

"Bukan ormas ya, mereka ini suatu kelompok yang seakan-akan diamanatkan oleh PT Gama Setya Perumahan Pelni. Padahal Gama Setya ini sudah tidak ada,"ucap Winam.

Winam mengatakan, mereka juga tidak punya surat kepemilikan lahan Komplek Pelni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com