Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kandidat Wagub DKI dari PKS Kembali Ditolak

Kompas.com - 27/02/2019, 09:36 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah spanduk penolakan terhadap calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta muncul di pagar DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019). Spanduk berwarna hijau itu bertulis, "KITE MENOLAK WAGUB DKI JAKARTA DARI PKS" dan tertanda dari Forum Betawi Rempug (FBR).

Ketua Umum FBR Luthfi Hakim membenarkan spanduk itu mewakili sikap ormas yang dipimpinnya.

"Iya betul, kami nolak aja, emang enggak boleh?" kata Luthfi ketika dikonfirmasi.

Baca juga: Spanduk Penolakan terhadap Cawagub DKI dari PKS Dipasang di Pagar DPRD

Luthfi enggan mengomentari dua sosok kandidat wagub DKI yang akan dipilih, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Ia mengaku belum mengenal dua sosok itu.

Luthfi menilai sosok wakil gubernur DKI seharusnya dikenal masyarakat. Menurut Luthfi, dalam penentuan wagub, meskipun pada akhirnya anggota dewan yang memilih, partai tetap harus melibatkan masyarakat.

"Meskipun nantinya DPRD yang memutuskan tapi kan tetap harus masyarakat kenallah," ujar Luthfi.

Jalin komunikasi 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, pihaknya langsung berkomunikasi dengan FBR terkait sikap penolakan itu.

"Alhamdulillah, kami sudah berkomunikasi dengan saudara kami di FBR," kata Syakir melalui pesan singkat, Selasa.

Syakir meyakini sebenarnya FBR satu perjuangan dengan PKS. Ia berjanji akan menjalin silaturahim dengan FBR.

"Kami yakin saudara-saudara kami di FBR sangat mencintai PKS, sebagai kawan seperjuangan," ujarnya. 

Baca juga: FBR Bikin Spanduk Tolak Cawagub DKI, Ini Tanggapan PKS

Pihaknya berharap pendekatan tersebut membuat FBR mendukung cawagub DKI dari PKS. 

"Insya Allah, silaturahim dan komunikasi yang baik serta saling men-support akan membawa banyak kebaikan dan kemanfaatan bagi warga Jakarta," ujar Syakir.

Bukan yang pertama

Sebelum ditolak oleh unsur masyarakat, kedua kandidat wagub PKS sempat juga ditolak partai-partain lain di DPRD sejak nama keduanya digulirkan September 2018. Para anggota Dewan itulah yang nanti menentukan siapa wagub DKI yang akan dipilih untuk menggantikan Sandiaga Uno.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali pernaha mengatakan, pihaknya baru mengetahui kedua kandidat dari media. 

"Kalau tanya kepada Golkar, Golkar tidak kenal. Saya sudah diskusikan ini kepada institusi partai dan fraksi, kami tidak kenal Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, baru tahu dari media," ujar Ashraf dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, pada 19 Desember 2018.

Pada Januari 2019, Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Mohamad Ongen Sangaji mengatakan, pihaknya bakal menolak tiga kandidat wagub yang saat ini diajukan PKS. Ongen menilai, ketiganya belum teruji dan tak paham masalah Jakarta.

"Masak, kami disuruh memilih orang yang memiliki track record-nya tak jelas. Ingat, DKI memiliki APBD besar. Kalau salah bisa bahaya. Jangan samakan DKI dengan provinsi lain atau kelas wali kota. Permasalahannya beda," kata Ongen pada 7 Januari 2019.

Ketua Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan, Fraksi PKB sama sekali tidak mengetahui rekam jejak tiga kandidat yang diusulkan PKS.

"Kami benar-benar enggak tahu, bagaimana mau ngomong track record," ucap Hasbiallah.

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus juga pernah mengatakan, fraksinya cenderung tidak akan memilih calon-calon yang tidak dikenal dan diketahui rekam jejaknya.

"Kalau kami enggak kenal, masak kami pilih, kan jadi aneh. Bisa jadi (tidak memilih), masak memilih yang tidak dikenal," ujar Bestari.

PKS merespon penolakan itu dengan sowan ke kantor fraksi-fraksi di DPRD. PKS berusaha memperkenalkan kandidat wagubnya.

Kini, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI telah menandatangani surat penetapan calon wakil gubernur DKI. Kedua partai sepakat untuk mencalonkan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai wagub DKI.

PKS dan Gerindra selanjutnya akan menyerahkan surat penetapan calon itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies kemudian harus menyerahkan dua nama itu ke DPRD DKI Jakarta.

Anggota PPRD lalu memilih salah satu dari dua orang itu untuk menjadi wakil gubernur DKI menggantikan Sandiaga Uno. Sandiaga telah mengundurkan diri karena maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com