Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Pameran Buku Besar-Besaran "Big Bad Wolf"

Kompas.com - 01/03/2019, 10:47 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pameran bazar buku murah terbesar di dunia Big Bad Wolf kembali berlangsung di Indonesia pada hari ini, Jumat (1/3/2019) hingga 11 Maret 2019, di ICE BSD, Tangerang.

Event ini selalu ditunggu-tunggu oleh para pemburu buku.

Bazar berlangsung selama 24 jam. Di balik nama besarnya sebagai penyelenggara bazar buku termurah, ada sejumlah fakta menarik tentang BBW yang mungkin belum diketahui.

1. Digagas suami-istri

Fakta pertama, BBW digagas sepasang suami istri asal Malaysia bernama Andrew Yap dan Jacqueline Ng. Mereka berdua memiliki fokus yang sama untu mengubah dunia melalui buku.

Dikutip dari Malaysia Tatler, Yap tumbuh dan menjalani masa sekolah sebagai anak yang terlahir dari keluarga biasa.

Ia tidak banyak memiliki buku untuk dibaca, sementara teman-temannya yang berasal dari keluarga mampu, hidup dengan berteman banyak buku.

Baca juga: Susi Pudjiastuti dan Puan Maharani Resmikan Big Bad Wolf 2019

“Saya menyukai buku karena masa kecil saya terlewatkan tanpanya. Teman-teman sekelas saya saat sekolah kebanyakan berasal dari keluarga mampu, mereka banyak memiliki dan membaca buku, dan saya bisa melihat perbedaannya,” kata Yap.

Anrew Yao dan Jacqueline Ng, pendiri Big Bad WolfMalaysia Tatler Anrew Yao dan Jacqueline Ng, pendiri Big Bad Wolf

Inilah yang menjadi alasan keduanya mengadakan Big Bad Wolf dan BookXcess, pameran-pameran buku dengan harga murah.

Mereka ingin semua orang bisa membaca buku tanpa terbebani harga yang mahal.

BookXcess dimulai pada 2006, sementara Big Bad Wolf dimulai 3 tahun setelahnya, pada 2009.

Tanpa disangka, keinginan sederhana Yap dan Ng kini menjelma menjadi sebuah bazar buku besar khususnya di wilayah Asia Tenggara.

Baca juga: INFOGRAFIK: Kisah di Balik Big Bad Wolf Book Sale

Adapun asal nama "Big Bad Wolf" diambil dari nama tokoh jahat di dongeng Little Red Riding Hood.

Meskipun merupakan sosok serigala jahat dan memiliki impresi yang negatif, Big Bad Wolf tetap dipilih oleh Yap dan Ng, karena menarik dan nakal.

2. Tingkatkan minat baca

Selain alasan biaya, minat baca masyarakat Malaysia yang rendah saat itu menjadi satu dorongan besar lainnya bagi Yap dan Ng untuk menggagas bazar buku murah.

Dikutip dari MalayMail, minat baca masyarakat Malaysia ketika itu hanya 2 persen dari jumlah penduduk yang ada.

Hal ini menjadi keresahan terbesar bagi keduanya. Mereka ingin mengubah dunia melalui buku. Buku dianggap sebagai sebagai media literasi terbaik untuk mengubah pola pikir seseorang bahkan masyarakat luas.

Baca juga: Selalu Dinanti, Ini Kisah di Balik Bazar Buku Murah Big Bad Wolf

Saat ini, penyelenggaraan BBW sudah digelar di 8 negara di Asia, yakni Indonesia, Malaysia, Taiwan, Thailand, Filipina, Myanmar, Sri Lanka, dan Uni Emirat Arab.

3. Dari 50 pekerja, hanya 2 yang suka baca buku

Cerita menarik muncul dari penyelenggaran BBW pertama di Petaling Jaya, Mei 2009. Yap dan Ng mempekerjakan 50 orang untuk membantu bazar itu.

Dari 50 orang tersebut, hanya 2 orang di antaranya yang mengaku suka membaca buku. Sementara, 48 lainnya mengaku jarang membaca buku.

Namun, setelah mengikuti bazar dan menyaksikan bagaimana orang-orang tergila-gila dengan buku.

Beberapa dari mereka penasaran dan mulai mencoba membaca buku hingga akhirnya menemukan kenikmatannya.

4. Lewatkan perayaan "Chinese New Year"

Pameran buku Big Bad Wolf 2018 di ICE, BSDKompas.com/Wisnubrata Pameran buku Big Bad Wolf 2018 di ICE, BSD

Berdasarkan cerita yang dibagikan Ng, ia dan suaminya pernah melewatkan perayaan Tahun Baru China bersama keluarganya di Malaysia karena tengah menyelenggarakan BBW pertama di Filipina.

Ng mengaku sangat berat untuk menyampaikan hal ini kepada ibunya, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain.

Ia hanya berharap apa yang dilakukannya bersama suami dan teman-temannya bisa menumbuhkan, menginspirasi, dan memperbanyak jumlah pembaca di Filipina.

5. Program amal

Tidak melulu soal BBW yang mendatangkan pundi-pundi uang bagi Yap dan Ng, mereka juga memiliki fokus lain di bidang amal.

Yap dan Ng memiliki program amal bernama Red Readership. Mereka melelang buku-buku yang hasilnya akan disalurkan ke yayasan amal dan membangun perpustakaan untuk masyarakat pedesaan.

Buku yang telah dibayar, tidak dibawa pulang oleh pembeli. Mereka bisa meninggalkannya untuk disumbangkan mengisi perpustakaan desa yang akan dibangun.

Jadi, semua buku yang disumbangkan masih dalam kondisi baru.

“Kami tidak menyumbangkan buku bekas karena kami percaya bahwa anak-anak harus menerima buku baru untuk dibaca. Menerima buku baru memotivasi orang muda untuk membaca,” kata Ng.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Big Bad Wolf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com