Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Ritel di Kota Bekasi Belum Kenakan Biaya Kantong Plastik

Kompas.com - 01/03/2019, 14:04 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari pertama penerapan kebijakan kantong plastik tidak gratis (KPTG) oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Jumat (1/3/2019), sejumlah perusahaan ritel di Kota Bekasi belum mengenakan biaya kantong plastik.

Di Alfamidi Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi misalnya, belum ada biaya tambahan untuk kantong plastik yang diberikan ke konsumen.

"Kalau minimarket lain ada yang sudah (terapkan biaya tambahan kantong plastik), kalau kita belum," kata seorang petugas kasir Alfamidi yang tak mau disebut namanya, Jumat.

Baca juga: YLKI: Kantong Plastik Berbayar Tak Signifikan Kurangi Penggunaan Plastik

Kebijakan itu juga belum diterapkan di perusahaan ritel pakaian, Ramayana, di Jalan Ir Juanda.

Ratna, salah satu karyawan Ramayana, mengatakan, sudah ada instruksi dari kantor pusatnya untuk menerapkan biaya tambahan kantong plastik.

Namun, instruksi itu belum disesuaikan dengan sistem penjualan.

"Kita sudah ada instruksi dari atasan buat kenakan biaya tambahan plastik itu, tapi di sini sistemnya belum terkoneksi begitu, belum disesuaikan, jadi kita masih tunggu," ujar Ratna.

Berbeda dengan dua perusahaan itu, salah satu perusahaan ritel lainnya, Superindo, sudah menerapkan biaya tambahan untuk kantong plastik kepada komsumennya.

Assisten Manager Superindo Mal Metropolitan Cita Nabila mengatakan, pihaknua sudah 3 tahun menerapkan kebijakan tersebut. Untuk satu kantong plastik, konsumen akan dikenakan biaya Rp 200.

"Kita sudah lama terapkan ini sejak Kementerian Lingkungan Hidup mulai terapin itu 2 atau 3 tahun yang lalu kalau enggak salah. Satu plastik Rp 200," ujar Cita.

Pihak Superindo juga menyediakan kardus gratis bagi konsumen yang tidak ingin menggunakan kantong plastik yang ditawarkan di kasir.

"Kita tawarin dulu ke konsumen, mereka mau bayar Rp 200 enggak plastiknya. Kalau enggak mau, kita tawarin pakai kardus yang kita sediain. Kita juga kasih cashback bagi konsumen yang inisiatif tidak mau gunakan plastik. Rp 50 untuk tiap total belanja Rp 50.000 dan begitu seterusnya kelipatan," tutur Cita.

Baca juga: Hidup Tanpa Kantong Plastik, Mungkinkah?

Adapun Aprindo menerapakan Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG) di ritel modern mulai hari ini.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mendukung salah satu visi pemerintah mengurangi sampah sebesar 30 persen, termasuk sampah plastik pada 2025 mendatang.

"Aprindo dari Sabang sampai Merauke mendukung program pemerintah dalam pengurangan sampah plastik," kata Roy dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com