BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan mendalami dan mencari solusi terkait penolakan pembangunan Tol Becakayu yang melewati Islamic Centre Bekasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bekasi.
"Kalau ada case di Becakayu kami akan dalami, kalau ada Islamic Centre kegeser itu enggak benar ya. Kami harus cari jalan keluar agar hal-hal tersebut tidak terjadi," kata Budi saat ditemui Kompas.com di Masjid Al-Barkah, Kota Bekasi, Jumat (1/3/2019).
Kendati demikian, Budi menambahkan bahwa pembangunan Tol Becakayu harus didukung semua pihak.
Baca juga: Islamic Center Bekasi Tolak Pembangunan Tol Becakayu Melintasi Lahannya
Sebab, tol itu merupakan konektivitas yang akan memudahkan masyarakat.
Namun, dalam proses pembangunannya tidak boleh ada kesalahpahaman agar tidak ada yang dirugikan dalam pembangunan tersebut.
"Pada dasarnya bahwa prasarana transportasi itu memberikan kemudahan kepada masyarakat, konektivitas adalah suatu keharusan, tapi konektivitas seperti apa? Konektivitas yang memudahkan masyarakat. Itu yang jadi concern kami," tutur Budi.
Sebelumnya diberitakan, pihak Islamic Centre Bekasi menolak pembangunan Tol Becakayu yang melewati lahan kompleks Islamic Centre.
Adapun lahan yang terancam dilewati Tol Becakayu seluas 4.000 meter persegi.
Baca juga: Pemasangan Tiang Tol Becakayu Selesai, Ada Perubahan Arus Lalin di Caman Bekasi
Pihak Islamic Centre Bekasi pun meminta perhatian khusus dari pemerintah terkait pembahasan dan perencanaan pembangunan Tol Becakayu serta mencari solusi untuk kasus tersebut.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan membahas penolakan pihak Islamic Centre Bekasi terkait pembangunan Tol Becakayu yang akan melewati lahan Islamic Centre.
"Oh pasti (libatkan pihak Islamic Centre), ini kan lagi proses. Ini kan lagi ngukur revisi dan sebagainya. Semuanya nanti diselesaikan dengan komunikasi yang baik," tutur Tri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.