Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Cakung Dikenal Pendiam

Kompas.com - 01/03/2019, 20:36 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lisa (22), seorang ibu di Cakung yang membunuh anak kandungnya, SH (3), dikenal warga sekitar sebagai sosok yang pendiam dan jarang bersosialisasi.

Lita Wati yang merupakan tetangga Lisa mengatakan, pelaku hanya tinggal bersama anaknya di kontrakan, di RT 002 RW 009, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur tersebut.

"Dia pindah baru 3 bulan yang lalu. Di kamar itu hanya tinggal bersama anaknya saja. Sehari-hari cuma di dalam rumah saja, keluar kamar kalau mau ke warung," kata Lita di lokasi, Jumat (1/3/2019).

Baca juga: Bocah 3 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Kandungnya di Cakung

Sementara itu, suami Lisa, kata dia, hanya satu kali dilihat oleh para tetangga saat ayah dari suaminya tersebut yang tinggal beberapa blok dari kontrakannya meninggal dunia 2 bulan lalu.

"Ini kan gang buntu, jadi kami kalau ada tamu pasti tahu. Suaminya jarang pulang. Kami saja cuma lihat dia pulang pas bapaknya meninggal," ujar dia.

Lita Wati mengaku kaget saat polisi menyatakan bahwa Lisa diduga membunuh anaknya.

Sebab, sehari-hari, Lisa tak pernah menunjukkan bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.

"Enggak ada kok, orangnya baik-baik saja, cuma memang pendiam. Mohon maaf, enggak pernah kami yang namanya melihat Lisa mengamuk dan teriak-teriak. Enggak ada," tutur Lita.

Saat ini, rumah kontrakan Lisa yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) sudah diberi garis polisi.

Sementara itu, jenazah korban dikuburkan oleh pihak keluarga pukul 17.30 WIB. Adapun SH tewas setelah dianiaya ibu kandungnya.

Bocah itu menderita luka tusuk di bagian dada sebelah kiri dan 4 luka tusukan di dahi.

Baca juga: Eks Manager Persibara Mengaku Diancam Dibunuh karena Laporkan Pengaturan Skor

Peristiwa tersebut terjadi Kamis (28/2/2019) pukul 18.30 WIB di rumah kontrakan korban dan pelaku di Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.

Saat itu, para tetangga mendengar teriakan pelaku dari dalam rumah. Saat dihampiri, ternyata pintu rumah terkunci dari dalam.

Setelah mendobrak pintu, tetangga menemukan korban dalam keadaan penuh luka tusuk dengan sebilah pisau disampingnya, sedangkan pelaku ditemukan di kamar mandi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com