JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan kebakaran 34 kapal nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman pada Sabtu (23/2/2019) lalu berasal dari ruang mesin kapal Artamina Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, beberapa saat sebelum kejadian, terdapat kegiatan pengelasan di ruangan itu yang percikan apinya menimbulkan kebakaran.
"Jadi bukan saat ngelas terbakar, bukan, tapi saat pengelasan itu ada percikan yang ke mana-mana, itu yang menyebabkan kebakaran," kata Argo dalam konferensi pers di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (2/3/2019).
Baca juga: Tiga Tersangka Kebakaran Kapal di Muara Baru Dianggap Lalai
Argo menuturkan, terdapat sejumlah sisa-sisa oli dan solar yang berceceran di ruang mesin itu sehingga menyebabkan api membesar.
Api yang membesar kemudian membakar tali yang mengikat posisi kapal ke dermaga.
Akibatnya, ikatan terlepas dan membuat kapal berjalan mengikuti arah pergerakan air.
"Jadi arahnya enggak beraturan, akhirnya kapal itu belak-belok kemudian mengenai kapal-kapal lain yang juga dibuat dari fiber dan kayu sehingga saling bersinggungan dan ikut terbakar," kata Argo.
Angin yang sedang berembus kencang saat itu membuat api semakin besar dan menyambar kapal-kapal lainnya.
Sementara itu, tukang las dan dua rekannya telah lebih dahulu meninggalkan kapal sesaat sebelum kebakaran.
Mereka tidak mengetahui bahwa ada percikan api yang menyambar bahan fiber serta sisa-sisa oli dan solar.
"Kalau kena sisa elektroda itu kan enggak langsung 'blar' tapi berangsur-angsur, dia tidak sadar, dia meninggalkan (kapal), sesaat dia meninggalkan kapal terjadilah kebakaran itu," ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Faruk Rozi.
Baca juga: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Kebakaran Kapal Muara Baru
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang menghanguskan 34 unit kapal ini terjadi Sabtu pekan lalu sekira pukul 15.16 WIB.
Api baru berhasil dipadamkan pada pukul 05.16 WIB keesokan harinya.
Polisi telah menetapkan tiga tersangka kebakaran kapal di Pelabuhan Muara Baru, yaitu Sugih (tukang las di Kapal Artamina Jaya), Wilis (mandor las), dan Tino (nakhoda kapal).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.