BEKASI, KOMPAS.com - Sekretaris Desa Burangkeng, Ali Gunawan mengatakan, warga Desa Burangkeng tidak akan membuka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng sampai Pemerintah Kabupaten Bekasi memberikan komitmen secara tertulis terkait kompensasi kepada warga Desa Burangkeng.
Ali memastikan tidak akan ada truk sampah yang masuk ke dalam area TPA Burangkeng sampai tuntutan warga Desa Burangkeng dipenuhi.
"Tidak akan kami buka (TPA) sampai ada komitmen secara tertulis dan bisa dipertanggungjawabkan oleh Pemda. Kami akan tetap menutup TPA, intinya seperti itu. Kita segel pokoknya mulai hari ini tidak ada mobil masuk ke dalam TPA," kata Ali di TPA Burangkeng, Senin (4/3/2019).
Baca juga: Tuntutan Tak Direspons, Warga Tutup Paksa TPA Burangkeng Bekasi
Ali menjelaskan, warga Desa Burangkeng menuntut perhatian khusus dari Pemkab Bekasi seperti warga Bantargebang yang mendapat perhatian dengan pemberian kompensasi dari Pemerintah.
"Kalau memang ada niat juga Pemda pasti mampu, sama kaya TPA Bantargebang juga. Apa bedanya TPA Bantargebang dengan TPA burangkeng. Sama-sama tempat pembuangan sampah ada aturan main untuk tempat pembuangan sampah," ujar Ali.
Dia menambahkan, selama belum ada respons positif dari Pemkab Bekasi terkait tuntutan warga Desa Burangkeng. Maka akan terdapat warga Desa yang siaga menjaga pintu masuk TPA untuk memastikan tidak ada truk sampah yang masuk ke dalan TPA.
Adapun tuntutan warga Desa Burangkeng antara lain, menuntut dibangun saluran air di permukiman warga, diberikan uang kompensasi dari Pemkab Bekasi, perbaikan akses jalan TPA, pemeliharaan, serta pembenahan TPA, dan lainnya.
Baca juga: Warga Sekitar TPA Burangkeng Bekasi Minta Penataan Lingkungan hingga Uang Bau
"Ada warga yang siaga di sini, walaupun sebagian nanti akan pulang, tapi TPA tetap ditutup," tutur Ali.
Diketahui, ratusan warga Desa Burangkeng berunjuk rasa di depan TPA Burangkeng dengan menutup TPA tak memperbolehkan ada aktivitas di dalam TPA.
Pantauan Kompas.com pukul 10.00 WIB, ratusan warga Desa Burangkeng berkumpul di depan TPA sambil berunjuk rasa. Dua mobil pikap digunakan warga untuk berorasi.
Sejumlah spanduk bertuliskan "Kami Warga Desa Burangkeng Menolak dan Menutup Tempat Pembuangan Sampah" dipasangan di sejumlah sudut TPA. Aparat kepolisian juga nampak berjaga saat unjuk rasa berjalan.
Warga menuntut Pemerintah Kabupaten Bekasi memberikan perhatian khusus kepada warga Desa Burangkeng yang hidup berdampingan langsung dengan tumpukan sampah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.