Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SMP Tewas Tersetrum Pagar Rumah di Depan Sekolahnya...

Kompas.com - 06/03/2019, 07:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Rafly, Seorang murid SMP At-Taufiq Semper Timur, Jakarta Utara, tewas tersetrum setelah tak sengaja memegang pagar rumah di depan sekolahnya yang ternyata teraliri listrik, Selasa (5/3/2019) pagi.

Kapolsek Cilincing Kompol Sarwono mengatakan, aliran listrik itu diduga berasal dari lampu penerangan yang dililitkan ke pagar rumah tersebut.

"Lampu penerangan itu diambil dari tiang listrik, lampu itu menempel di pagar. Nah diduga sementara dari aliran kabel itulah ada setrum," kata Sarwono kepada wartawan.

Tiang lampu itu dipasang menempel ke pagar rumah dengan cara dililitkan menggunakan kawat. Adapun dasar tiang itu ditempatkan di atas tembok yang berada di bagian bawah pagar.

Baca juga: Sentuh Pagar Rumah, Murid SMP di Semper Timur Tewas Tersetrum

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, polisi akan menggandeng PLN untuk memastikan sumber aliran listrik tersebut.

"Karena pihak PLN dalam hal ini yang mengetahui aliran aliran listrik jadi setelah dirunut kita telusuri mudah-mudahan akan ketahuan itu sumber sumbernya dari siapa," ujar Budhi.

Sementara itu, Ketua RT setempat Hasyim Iskandar mengatakan, tiang itu sudah berdiri selama lima tahun ke belakang dan baru kali ini memakan korban.

Baca juga: Kronologi Seorang Murid SMP di Semper Timur Tewas Tersetrum

Dua orang luka

Peristiwa itu juga mengakibatkan dua orang luka yaitu Heru dan Cheffi. Heru merupakan teman sekolah Rafly dan Cheffi merupakan guru di tempat Rafly dan Heru bersekolah.

Hasyim mengatakan, Heru dan Cheffi ikut menjadi korban setelah berupaya menolong Rafly yang tiba-tiba tersetrum dan tak sadarkan diri.

"Yang pertama (tersetrum) itu saudara Rafly. Lalu dibantu saudara Heru, bapak gurunya Pak Cheffi langsung menolong juga. Akhirnya infonya jatuh semua ke got, langsung diangkat ke jalan," kata Hasyim.

Baca juga: Cerita Guru yang Selamat Setelah Tersetrum di SMP Semper Timur

Cheffi mengatakan, dirinya tak mengingat apa yang terjadi setelah ia berusaha menggotong tubuh Heru dan Rafly. Saat itu, ia pun tak tahu bahwa dua anak didiknya itu tersetrum.

"Saya enggak tahu kalau itu kesetrum, mungkin itu kena kejang-kejang atau apa saya enggak tahu karena niat saya memang untuk menolong," ujar Cheffi.

Selasa siang kemarin, Cheffi dan Heru sudah dipulangkan setelah mendapat tindakan medis di RSUD Cilincing. Adapun jenazah Rafly telah dimakamkan di TPU Semper pada sore harinya.

Ditemui usai pemakaman anaknya, orangtua Rafly, Jaenal, mengaku ikhlas dan tak ingin membawa peristiwa tersebut ke ranah hukum.

"Saya enggak usah (menempuh jalur hukum). Saya sudah ikhlaskan," kata Jaenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com