Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Syaihku soal Pemilihan Wagub DKI Terancam Digelar setelah Pemilu

Kompas.com - 07/03/2019, 08:27 WIB
Dean Pahrevi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Syaikhu mengatakan, pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta harus segera diputuskan.

Ia mengatakan, jika proses pemilihan semakin lama, maka akan mengganggu proses birokrasi Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

"Tujuh bulan Pak Anies sendiri, ini bukan proses yang kemudian lancar-lancar saja di dalam proses birokrasi pemerintahan. Ini yang akan berdampak. Semakin lama maka akan semakin banyak hal yang terganggu dalam proses birokrasi pemerintahan," kata Syaikhu saat ditemui Kompas.com di Asyikpreneur, Kota Bekasi, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Pemilihan Wagub DKI Pengganti Sandiaga Terancam Digelar Setelah Pemilu

Pernyataan ini disampaikannya menanggapi Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang mengatakan bahwa pemilihan Wagub DKI Jakarta berpotensi digelar setelah Pemilu Serentak 2019.

Menurut Syaikhu, Gubernur DKI Jakarta pasti membutuhkan wakil yang membantunya bekerja.

"Apalagi waktu-waktu ini jelas harus menyampaikan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban), dan persiapkan juga perencanaan perubahan anggaran dan sebagainya. Tentu ini sangat disibukkan gubernur ini, kalau tidak ada wakil yang mendampingi," ujar Syaikhu.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, pemilihan Wagub DKI Jakarta berpotensi digelar setelah Pemilu serentak 2019.

Baca juga: Prasetio: Wagub DKI Belum Tentu Langsung Terpilih Lewat Voting

Sebab, banyak anggota DPRD DKI yang kembali mencalonkan diri dalam Pemilu 2019 baik di tingkat provinsi maupun nasional.

"Tahapannya masih panjang. Sekarang, kan, tahun politik, keganggu semua. Ada yang kampanye, kami, kan, maju (nyaleg) lagi," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com