Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Begal di Depok Ditangkap, Masih SMP dan Sering Beraksi dengan Celurit

Kompas.com - 08/03/2019, 12:16 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Beji menangkap dua orang begal ponsel yang kerap beraksi di wilayah Depok.

Mereka ditangkap di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Depok pada Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 15.30 WIB

Dua pelaku yang dimaksud masih di bawah umur, inisialnya AS (16) dan FL (16).

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan mengatakan, dua orang tersebut masih duduk di bangku sekolah.

Baca juga: Polisi Buru Begal di Duren Sawit yang Terekam CCTV Saat Beraksi

"Masih sekolah, keduanya pelajar SMP," ucap Deddy saat dikonfirmasi, Jumat (8/3/2019).

Deddy mengatakan, dua begal tersebut ditangkap lantaran melakukan pencurian sekaligus penganiayaan yang menyebabkan korban bernama Suparman luka sobek di bagian lengan kiri akibat sabetan celurit.

Deddy mengungkapkan, awalnya Suparman berjalan seorang diri menuju arah pulang ke rumahnya yang berada di Tanah Baru, Beji.

Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba ia dihadang oleh kedua pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor.

Saat itu, pelaku AS langsung turun dari motor dan memaksa meminta ponsel korban sambil mengacungkan celurit.

"Saat itu korban tidak mau memberikan ponselnya sehingga pelaku pun menyabetkan celurit sebanyak tiga kali dan mengenai tangan korban, " ujar Deddy.

Tidak tinggal diam, Suparman pun langsung berteriak minta tolong.

Baca juga: Depok Masih Marak Begal, Polisi Imbau Masyarakat Waspada jika Jalan Sendiri

"Mendengar korban minta tolong, pelaku pun langsung lari menggunakan motor yang dibawa FL tanpa berhasil mengambil ponsel korban," ujarnya.

Dari kejadian itu, Suparman mengalami luka parah dan harus menjalani perawatan rutin di klinik.

Deddy mengatakan, saat ini pelaku tengah menjalani pemeriksaan di Polsek Beji.

"Kami masih dalami terkait kasus ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com