BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Dezi Syukrawati mengatakan, pihaknya mengimbau kepada warga Kota Bekasi agar melakukan imunisasi rutin sejak dini, khususnya untuk anak-anak.
Dezi mengatakan, imunisasi dilakukan agar anak terhindar dari penyakit difteri karena memiliki daya tahan tubuh yang baik.
"Kami mengimbau untuk ikuti imunisasi jadwal yang seharusnya. Imunisasi dasar sebelum umur lima tahun, imunisasi pengulangan di sekolah, harus diikuti semua supaya daya tahan tubuhnya bagus," kata Dezi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/3/2019).
Baca juga: Dinas Kesehatan Terima Laporan Tiga Warga Bekasi Kena Difteri
Untuk di Kota Bekasi, tiga warga diduga terkena penyakit difteri. Salah satunya merupakan warga Bekasi Barat.
Saat ini, Dinkes Kota Bekasi masih menunggu uji laboratorium dari Badan Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) Kementerian Kesehatan untuk mengetahui apakah ketiga anak itu positif terkena penyakit difteri.
"Kami cek, ketiga anak itu juga riwayat imunisasinya tidak bagus ya. Makanya kami imbau orangtua untuk tidak menolak imunisasi kepada anaknya sesuai jadwal yang diberikan pemerintah," ujar Dezi.
Selain itu, Dezi menjelaskan, penyakit difteri juga bisa timbul dari lingkungan yang tidak terjaga dengan baik kebersihannya.
Dezi mengimbau kepada warga agar menjaga pola hidup sehat dengan membersihkan rutin lingkungan tempat tinggalnya.
"Jaga kebersihan lingkungan ya, perilaku hidup sehat dan bersih, cuci tangan. Itu sudah yang paling utama," tutur Dezi.
Sebelumnya, Dinkes Kota Bekasi menerima laporan bahwa ada tiga anak di Kota Bekasi yang diduga terkena penyakit difteri.
Saat ini, Dinkes masih menunggu kebenaran hal tersebut dengan menunggu hasil uji laboratorium BTKL Kementerian Kesehatan.
Baca juga: 5 Anak di Malaysia Positif Difteri, Ihwal Orangtua Tolak Vaksinasi Jadi Sorotan
Kasus difteri bukan hal baru di Kota Bekasi. Pada 2018, sebanyak 26 kasus suspect difteri ditemukan di Kota Bekasi. Empat warga di antaranya positif difteri.
Gejala difteri pada umumnya seperti terkena flu dan radang tenggorokan. Namun perbedaannya, orang yang terkena difteri terdapat selaput abu-abu di bagian tenggorokan dan benjolan di bagian leher.
Apabila tidak atau telat ditangani dengan baik, difteri bisa menyebabkan kematian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.