JAKARTA, KOMPAS.com - Bantaran Kali Ciliwung disulap menjadi ruang hijau oleh warga RT 15/RW 4 di Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat.
Ruang hijau itu ditanami berbagai jenis buah-buahan, di antaranya cabai, semangka, melon, dan pepaya.
Kompas.com berkesempatan mendatangi ruang hijau itu, Senin (11/3/2019).
Untuk menuju ke lokasi, pengunjung harus menuruni tangga terlebih dahulu. Suasana sejuk langsung terasa saat tiba di lokasi.
Baca juga: Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Ciliwung Ditargetkan Selesai 2019
Ada sebuah saung yang biasa dipakai untuk tempat berkumpul warga. Ada pula dua bangku panjang di samping pot-pot tanaman.
Saat ditemui di lokasi, Ketua RT 15 Muhammad Nuh mengatakan, ide pembuatan ruang hijau itu berawal ketika banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai.
Padahal, saat itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan normalisasi Kali Ciliwung.
Oleh karena itu, Nuh pun mengajak warga untuk menyulap bantaran Kali Ciliwung yang penuh sampah menjadi ruang hijau.
"Awal dibangunnya tahun 2013 ya tempat ini (ruang hijau). Waktu itu saya berpikir daripada warga membuang sampah sembarangan, bikin banjir, kenapa saya enggak ngajak mereka menanam saja. Pas saya ajak warga, mereka juga setuju," kata Nuh.
Nuh mengungkapkan, kebutuhan awal pembuatan ruang hijau itu menggunakan dana swadaya warga. Awalnya, warga hanya menanam cabai, semangka, dan melon.
Seiring berjalannya waktu, mereka pun mulai menanam jenis buah-buahan lainnya seperti timun suri, blewah, dan anggur.
"Dana awal itu sekitar Rp 4 juta untuk membeli bibit buah-buahannya, pupuk, dan pot. Untuk perawatan setelahnya, hanya sekitar Rp 1 juta per tahun," ujar Nuh.
Baca juga: Sesosok Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Hanyut di Kali Ciliwung
"Dananya semua berasal dari warga, kami juga merawat sendiri, dan hasilnya pun dinikmati bersama. Enggak ada buah-buahan yang dijual karena tujuan awal dibuat tempat ini hanya untuk mempercantik dan mencegah warga buang sampah ke sungai saja," sambungnya.
Nuh mengatakan, perawatan ruang hijau itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab bersama.
Ia pun berharap, ruang hijau itu dapat menjadi tempat berkumpul yang nyaman dan bersih bagi warganya.
"Memang saya yang selalu menyiram tanamannya, tapi warga juga bisa kalau mereka ada waktu luang. Bantaran sungai yang selalu identik dengan tempat kumuh pun sekarang telah berubah menjadi tempat yang sejuk dan hijau," ungkap Nuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.