BOGOR, KOMPAS.com - Masih teringat jelas peristiwa anjloknya KRL Jatinegara-Bogor, di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3/2019) pada benak Darsono (47).
Pria yang bekerja sebagai muadzin dan pemulung tersebut mengaku menyelamatkan masinis KRL yang kini masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
"Iya, nama masinisnya Bapak Yacub," ujar Darsono saat ditemui di lokasi KRL anjlok, Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2019).
Baca juga: Mengais Rezeki di Balik Anjloknya KRL di Kebon Pedes Bogor..
Saat itu, lanjut dia, kondisi gerbong paling depan sudah keluar dari jalur.
Beberapa penumpang ada yang keluar sendirian dan ada yang dibantu warga sekitar.
Melihat itu, Darsono yang tinggal di bantaran rel langsung menuju gerbong depan tempat Yacub terkapar.
Baca juga: KAI Pastikan KRL Tujuan Bogor Sudah Beroperasi Normal
Ia mengatakan, Yacub tidak sadar ketika diangkat olehnya serta dua petugas keamanan.
"Awalnya, kan, masinis diangkut sama dua sekuriti, enggak kuat, lalu saya bantu. Karena posisi masinisnya juga terjepit, akhirnya saya dan dua orang sekuriti ikut mengangkat," katanya.
Baca juga: Rel Kebon Pedes Bogor Diperbaiki, Kecepatan KRL Masih 20-40 Km Per Jam
Setiba di lokasi, Darsono memberikan perawatan kepada Yacub.
"Pas sampai rumah warga, saya yang buka kancing bajunya, saya yang buka dasinya, saya yang buka retsleting celananya," ujarnya.
Namun, kondisi Yacub tak kunjung sadar. Selain itu, Darsono juga terus mengucap istighfar kepada Yacub.
Mata Yacub pun terbuka dan tidak berkedip dalam waktu yang lama. Darsono menggambarkan tatapan Yacub seperti tatapan kosong.
Baca juga: 4 Fakta di Balik Anjloknya KRL Jatinegara-Bogor pada Minggu Pagi
"Begitu dibuka matanya enggak mau kedip, Pak," tutur Darsono.
Ia pun mengambil segelas air untuk diminum Yacub dan dibasahi ke wajahnya.