Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta dan Kesan Hari Pertama Uji Coba Kereta MRT Jakarta untuk Publik

Kompas.com - 13/03/2019, 08:49 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 12 Maret kemarin merupakan hari pertama uji coba kereta moda raya terpadu (MRT) fase I lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk maysarakat umum. Tercatat 4.000 tiket telah dipesan pada hari pertama uji coba publik tersebut.

Dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, uji coba MRT akan dilakukan pukul 08.00-16.00 WIB dengan total 98 perjalanan dalam sehari.

"Seluruh 13 stasiun akan dibuka untuk umum pada uji coba kali ini. Jarak antar kereta adalah 10 menit," kata William, kemarin.

Baca juga: Akhirnya Ada Transportasi Berkualitas Internasional, Saya Pasti Naik MRT

Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang telah mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba pada 12-24 Maret ini.

Kuota untuk uji coba masih tersisa sebanyak 100.862 orang dari total 285.600 tiket yang disediakan.

Setiap penumpang diberi waktu dua jam

PT MRT memberi batasan waktu dua jam bagi setiap penumpang untuk mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT itu.

Salah satu relawan PT MRT Jakarta yang bertugas di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Iffah mengatakan, ada empat warna stiker yang dibagikan kepada penumpang. Masing-masing stiker menunjukkan batas waktu kegiatan uji coba bagi setiap penumpang.

Untuk penumpang yang memiliki stiker warna merah, mereka mengikuti uji coba kereta MRT mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Stiker warna kuning untuk mengikuti uji coba pukul 10.00-12.00 WIB.

Stiker warna hijau untuk mengikuti uji coba pukul 12.00-14.00 WIB. Sementara, stiker warna biru untuk mengikuti uji coba MRT pukul 14.00-16.00 WIB.

Suasana masyarakat saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana masyarakat saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.

"Penumpang harus keluar dari stasiun kalau sudah melebihi batas waktu yang tertera dalam masing-masing stiker. Misalnya dia datang ke stasiun jam 09.00 WIB, maka dia mendapatkan stiker warna merah dengan batas waktu sampai jam 10.00 WIB," kata  Iffah.

Sebelum naik kereta MRT, setiap penumpang diwajibkan menunjukkan bukti tiket dan kartu identitas kepada petugas stasiun. Selanjutnya, petugas akan scan barcode pada tiket masing-masing penumpang dan memberikan stiker.

Peluncuran aplikasi MRT-J

PT MRT juga meluncurkan aplikasi MRT-J pada hari pertama uji coba operasional untuk publik kemarin.  

William mengatakan, aplikasi tersebut memuat informasi seputar MRT Jakarta, seperti rute dan jadwal perjalanan kereta serta peta integrasi antarmoda.

Penumpang juga dapat memberikan komentar dan masukan melalui aplikasi tersebut.

"Aplikasi ini, kan, memuat seluruh info tentang MRT Jakarta termasuk penumpang yang ingin memberikan komplain seperti toiletnya yang enggak bersih, keretanya terlambat, atau tentang pelayanan petugas," ujar William.

Sayangnya, aplikasi MRT-J baru bisa diunduh melalui telepon berbasis iOS atau iPhone.

Tanggapan positif penumpang 

Masyarakat menyambut positif kegiatan uji coba publik itu. Seorang penumpang bernama Farida mengaku antusias mengikuti kegiatan uji coba lantaran ingin merasakan sensasi naik kereta MRT Jakarta.

Farida menyataka dia kaget dengan kenyamanan menggunakan kereta MRT Jakarta. Ia memilih naik dari Stasiun Bundaran HI dan turun di Stasiun Lebak Bulus.

Suasana masyarakat saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana masyarakat saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.
"Kaget ya saya nyaman dan cepat banget naik MRT Jakarta, sudah sama kayak naik MRT di Singapura dan Jepang. Dari Bundaran HI sampai Lebak Bulus hanya 30 menit, sementara kalau naik transjakarta bisa sampai satu jam," ujar Farida

Penumpang lain bernama Irfan mengatakan, perjalanan menggunakan MRT Jakarta menghemat waktu tempuh perjalanan dari rumahnya di kawasan Pondok Indah menuju Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, kata dia, waktu tempuh bisa mencapai 1,5 jam.

Sementara itu, perjalanan menggunakan kereta MRT hanya mencapai 30 menit.

"Saya sengaja ikut uji coba MRT dari Stasiun Senayan. MRT bagus ya, menghemat waktu. Biasanya kalau naik kendaraan pribadi dari Pondok Indah menuju Bendungan Hilir mencapai 1,5 jam, tetapi kali ini hanya 30 menit," ujar Irfan.

Beralih ke MRT

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga memberikan tanggapan atas uji coba publik itu. Anies menyatakan akan menggunakan MRT untuk berangkat dan pulang kerja setiap hari nanti.

Anies akan naik dari Stasiun Lebak Bulus yang berada dekat dari rumahnya di Jalan Lebak Bulus Dalam II. Ia akan menempuh perjalanan hingga stasiun terakhir yakni Stasiun Bundaran HI.

Suasana masyarakat saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana masyarakat saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.

"Saya akan mulai menggunakan MRT untuk berangkat dan pulang kerja," kata Anies.

Sementara, penumpang bernama Joko mengatakan, kelebihan kereta MRT dibandingkan moda transportasi lainnya adalah ketepatan waktu dan kecepatan keretanya.

Baca juga: Anies: Saya Akan Mulai Gunakan MRT untuk Berangkat dan Pulang Kerja

Hal tersebut dapat menghemat waktu perjalanannya dari rumahnya di kawasan Lebak Bulus menuju kawasan Bendungan Hilir.

"Kalau saya naik KRL itu selalu penuh, tetapi memang tepat waktu. Kalau saya naik transjakarta, selalu macet kalau melewati kawasan Kuningan. Saya memang sengaja mencoba naik kereta MRT hari ini untuk memastikan benar enggak sih keretanya tepat waktu," ujar Joko.

Ia juga menyebut kualitas kereta MRT Jakarta sudah menyerupai kualitas MRT Singapura dan Jepang.

"Saya sudah pernah naik MRT di Singapura dan Jepang, menurut saya kualitas kereta MRT Jakarta sudah mirip dengan MRT luar negeri. Saya senang akhirnya ada transportasi berkualitas internasional. Saya pastikan saya akan naik MRT kalau sudah diresmikan," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com